Part 46. Kekecewaan Abi

1941 Kata

Karin segera beranjak dari kursinya, ketika ia menolehkan kepala ke belakang, dan mendengar suara derap langkah kaki mendekat. Mengikuti Karin—Saka juga melakukan hal yang sama. Abi memutar tubuh. Pria itu mengangguk kecil, sembari menyungging senyum ke arah pria yang baru saja menjadi lawan bicaranya--selama nyaris satu jam. “Terima kasih atas waktunya, dan terima kasih sudah mau mendengarkan saya,” ujar Abi tulus. “Saya permisi. Tolong sampaikan salam saya untuk Tante.” Abi kembali tersenyum, sebelum kemudian membalik tubuh, lalu menghela langkah keluar rumah besar keluarga Karin. Pria itu menghembuskan nafasnya lega, setelah sekian lama merasa tidak bisa bernafas dengan normal—ketika berhadapan dengan Papa Karin. “Apa yang terjadi??” tanya Karin tiba-tiba, yang membuat Abi yang masih

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN