Part 68. Bukan Ilusi

1920 Kata

Abi mengaminkan apa yang Saka sampaikan. Tidak merasa tersinggung dengan apa yang dikatakan pria tersebut. Baginya, semua makanan enak. Dia pernah merasakan sesulit apa untuk bisa mendapatkan makanan dari usahanya sendiri, jadi dia tidak akan menyia-nyiakan makanan yang ada di depannya. Abi melahap habis sajian yang disediakan oleh Saka. “Lo lapar, ato doyan??” Abi yang baru saja kembali dari mencuci tangan setelah menghabiskan semua hidangan, terkekeh. “Dua-duanya,” sahutnya, yang membuat Saka mendengus, sebelum kemudian ikut terkekeh. Karin sendiri sudah menyelesaikan makannya sebelum Abi. Dia hanya menghabiskan sesuai porsinya saja. Tidak lebih. Dia harus menjaga pola makannya, supaya berat tubuhnya bisa terkontrol. Dia sendiri heran melihat Abi yang sanggup menghabiskan begitu bany

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN