"Fajar ... udah pulang?"
Tiga kata yang diucapkan oleh Vena dan terdengar sangat tidak meyakinkan bila itu adalah ekspresi terkejut penuh haru di mana Vena sangat merindukannya.
Karena setelahnya, adalah senyum canggung dan raut kikuk gadis itu. "Baru pulang kok langsung ke sini, Jar?" tanya Vena kikuk.
Fajar melempar senyum hambar. Vena bahkan sudah tak ingat lagi kebiasaan Fajar yang datang ke rumah gadis itu terlebih dahulu sebelum sempat ke rumahnya.
Alasannya karena ia tinggal di apartemen sendirian, sedangkan orangtua Fajar berada di lain tempat. Itu mengapa Fajar lebih memilih datang kepada Vena yang hidup hanya berdua barengan adiknya, menjadi kakak sekaligus Ibu dan Ayah bagi adiknya, Venita.
Vena tinggal bertiga dengan adik dan ibunya yang suka keluar masuk kota sebab peker
