Chapter 34 : Fire Blaster

1556 Kata
 Kevin berjalan dengan begitu gagah, dia menembaki setiap monster yang mencoba untuk menyerang teman-temanya. Sedangkan disaat yang bersamaan, Christa dan Oliver yang telah selamat dari serangan, juga tidak mau kalah dari Kevin, mereka segera berdiri dan bertarung melawan para musuh dengan usaha yang lebih keras lagi, mereka memberikan serangan-serangan yang lebih mematikan daripada sebelumnya. Oliver dengan tinju mematikannya, sedangkan Christa mengambil dua buah pisau belati dari belakang pinggangnya, kedua pisau tersebut memiliki kekuatan tebas yang setara dengan pedang pembasmi monster miliknya, yang tadi telah patah ketika melawan Siege.  Akhirnya trio pembasmi monster itu telah berkumpul lagi, mereka mampu memberikan perlawanan yang beringas terhadap para monster Gargoyle yang berada disana, sehingga hal itu membuat Edgar merasa kesal sekaligus geram, terutama Siege.  Siege merasa tercengang karena rencananya untuk mengepung serta membunuh Kevin dan kawan-kawan kini telah gagal, sehingga saat ini dia hanya bisa melongo sambil menyaksikan seluruh anak buahnya dibantai oleh trio pembasmi monster, dan bahkan sekarang jumlah para anak buahnya itu semakin berkurang hingga akhirnya mereka semua habis tak tersisa.  Maka dari itu tibalah giliran bagi Siege untuk melawan trio pembasmi monster secara langsung. Dengan kekuatan barrier pelindung yang dimilikinya, Siege mampu menahan setiap tembakan dari Kevin dengan mudah, dan dia juga bisa menangkis sekaligus menghempaskan Christa serta Oliver dengan mudah, walau seberapa keraspun mereka berusaha untuk memberikan serangan telak terhadap Siege, namun semua itu percuma saja, karena barrier pelindung yang dimiliki oleh Siege begitu kuat bahkan untuk menahan serangan tembakan dari Kevin.  Lalu Kevin yang sudah kehabisan peluru, akhirnya mendapatkan serangan dari Siege berupa dorongan medan energi yang langsung menghempaskan tubuh Kevin hingga jauh lalu dia jatuh tersungkur menghantam tanah, dan setelah itu Siege hanya tersenyum melihat para musuhnya yang sudah kelelahan dan kewalahan.  Edgar berteriak, “Siege, bawalah Kevin kepadaku! Aku akan memberikan dia virus yang lebih parah lagi, sehingga dia akan merasakan penderitaan yang dua kali lipat lebih menyakitkan daripada sebelumnya.”  “Siap Boss.” Ucap Siege, sambil berjalan menuju ke arah Kevin.  Tapi untungnya, tiba-tiba saja Dr. Rengga datang ke tempat itu sambil membawa sebuah senjata di dekapannya. Senjata tersebut merupakan Shotgun double barrel berukuran cukup besar, dengan peluru khusus yang terbuat dari energi api Redbud yang telah dipadatkan.  “Kevin, terima ini!” Ujar Dr. Rengga sembari berlari.  Lalu Kevin segera berdiri sambil menangkap senjata itu, maka seketika itu semua orang yang ada disana langsung terperangah karena mereka merasa takjub dengan bentuk senjata di tangan Kevin yang terlihat tangguh dan garang.  Tanpa basa-basi, Kevin segera mengarahkan senjata itu kepada Siege yang berada cukup jauh di hadapannya.  Namun Siege segera bersiap untuk menerima serangan tersebut dengan cara mengandalkan kekuatan miliknya secara penuh, Siege langsung saja memasang barrier pelindung di hadapan tubuhnya yang berjumlah 3x lapisan, sehingga tak diragukan lagi bahwa pertahanan Siege akan menjadi semakin kuat, dan tidak ada apapun yang bisa menembus pertahanannya tersebut, sehingga Siege memberikan senyuman yang menantang terhadap Kevin.  Lalu Kevin mengokang senjata Shotgun di tangannya, dan setelah itu dia bersiap menentukan momen yang tepat sembari mengumpulkan energi pada tangannya. Maka setelah Kevin siap, dia langsung saja menekan tombol trigger pada senjata tersebut, sehingga seketika itu juga, sebuah tembakan peluru berapi yang sangat kuat mulai melesat dengan cepat ke arah Siege.  Tenaga dari tembakan itu begitu kuat, bahkan tubuh Kevin sampai terhempas ke belakang tepat setelah dia menembakan peluru tersebut.  Peluru berapi yang sangat kuat melesat dengan cepat menuju ke tempat Siege berada, dan dengan percaya diri Siege bersiap menerima serta menahan tembakan tersebut. Namun secara mengejutkan, tiba-tiba Siege mengalami penyesalan terbesar dalm hidupnya, yakni ketika Barrier pelindung miliknya yag berjumlah 3x lipat, seketika hancur berkeping-keping tepat setelah terkena oleh hantaman dari peluru berapi itu.  Peluru berapi itu menghantam dan menghancurkan setiap Barrier milik Siege, Hingga akhirnya peluru itu berhasil tiba dan menghantam tubuh Siege dengan begitu keras, lalu seketika itu juga terjadilah ledakan yang begitu besar di tempat Siege sedang berdiri, dan tubuh Siege akhirnya meledak, hancur berkeping-keping hingga terbakar menjadi abu. Tak ada yang tersisa dari tubuh Siege selain api yang berkobar begitu besar hasil dari ledakan dahsyat barusan.  Saking kuatnya daya ledak dari tembakan Shotgun milik Kevin, bahkan barrier pelindung Siege pun tidak bisa menahannya, sehingga menyebabkan tubuh Siege sang Jenderal Holy grail langsung hancur dan lenyap seketika. Selain itu, daya ledak dari tembakan Kevin juga menghempaskan tubuh Oliver dan Christa hingga menjauh, begitupun juga dengan Edgar, yang terpental hingga punggungnya menghantam kap mobil.  Setelah mengalami serangan yang paling dahsyat dari senjata baru Kevin, akhirnya Siege sang Jenderal Holy grail terakhir, kini secara resmi telah berhasil dikalahkan oleh Kevin. Dia benar-benar sudah lenyap hingga ke abunya.  Lalu setelah kejadian itu, dengan perasaan panik dan takut, Edgar segera masuk ke dalam salah satu mobil, dan dia segera pergi meninggalkan tempat tersebut supaya dirinya bisa selamat dari trio pembasmi monster. Edgar tidak mau jika nasibnya berakhir sama seperti Siege.  Sedangkan Kevin, Oliver, dan Christa, segera bangkit berdiri dan mereka mencoba untuk mengejar Edgar. Namun karena jarak Edgar kini dirasa sudah terlalu jauh, maka mereka pun mengurungkan niatnya dan memilih untuk kembali ke tepi sungai dan berkumpul bersama Shelly dan Dr. Rengga disana.  Singkat cerita, kini Kevin, Christa, Oliver, Dr. Rengga, Shelly, Redbud, dan Whally sedang berkumpul sambil melakukan percakapan ringan. Setelah mengalami malam yang sangat melelahkan, Teman-teman Kevin merasa sangat bersyukur karena tubuh Kevin bisa sembuh dan dia bisa mengatasi ancaman dari para penjahat dengan sangat hebat.  “Kevin, apakah kau masih merasakan sakit pada tubuhmu?” Tanya Dr. Rengga.  “Tidak, aku baik-baik saja sekarang ... Terima kasih pada Paus ini, dia benar-benar sangat menakjubkan.”  “Ya, Whally bisa menetralisir racun dan menyembuhkan luka apapun. Dia adalah temanku yang sangat berharga.” Ucap Shelly sambil memeluk kepala Whally.  “Hmm, aku juga berterima kasih padamu Shelly. Dan pada kalian semua teman-temanku.” Ucap Kevin sambil membungkuk untuk memberi hormat.  “Hey, bicara apa kau ini? Sudah seharusnya kami menyelamatkanmu. Karena kita semua adalah teman yang harus saling melindungi.” Ujar Christa.  “Ya Kevin, jika sesuatu yang buruk terjadi kepadaku, kau juga pasti akan melakukan hal yang sama. Iya kan?” Tanya Oliver.  “Tentu saja.” Jawab Kevin.  Lalu Dr. Rengga berbicara. “Aku sangat senang, karena kita semua bisa selamat melewati malam ini. Dan bahkan kita juga telah berhasil mengalahkan Jenderal Holy grail yang terakhir ... Pada awalnya aku merasa sangat terkejut, karena para penjahat itu telah menggunakan monster-monster yang mereka curi dari gedung penelitian NeoGen untuk membuat kekacauan di kota, dan hal itu juga mengakibatkan kita hampir kehilangan Kevin, akibat penyakit yang ditanamkan ke dalam tubuhnya. Tapi untungnya, Kevin memiliki kekebalan tubuh yang sangat hebat sehingga dirinya mampu bertahan cukup lama dari penyakit itu.”  “Namun kau juga telah memberikan bantuan besar Dokter. Karena berkat senjata ciptaanmu, maka aku bisa mengalahkan Siege hanya dengan sekali tembak.” Ucap Kevin.  “Hahha, seharusnya kau berterima kasih kepada Redbud, karena peluru dari Shotgun itu terbuat dari energi api miliknya.” Jawab Dr. Rengga.  “Benarkah Redbud?” Tanya Kevin kepada Redbud.  “Grrr!!” Namun Redbud hanya menggeram kepada Kevin.  “Hmm, kurasa dia masih tidak suka padaku.”  “Hahhahhah.”  Namun tiba-tiba saja Redbud meloncat dan hinggap di pangkuan Kevin, sehingga Kevin merasa senang dan dia pun mengelusnya. Lalu Christa berbicara kepada ayahnya dengan rasa penasaran.  “Ayah, senjata Shotgun itu? Apakah aku bisa menggunakannya?”  “Hmm, sayangnya tidak ... Karena impact yang dihasilkan oleh senjata itu kepada penggunanya sangatlah besar, sehingga hanya Kevin atau Oliver saja yang bisa menggunakannya. Jika manusia biasa menggunakannya maka dijamin tulang punggung dan bahunya pasti akan hancur seketika.”  “Waahh, mengerikan sekali.”  “Kalau begitu, buatkan lagi aku Cross bow yang baru, dan kali ini tolong di upgrade supaya menjadi lebih kuat.” Ucap Christa.  “Siap anakku.” Jawab Dr. Rengga.  Kemudian Oliver berbicara. “Oh iya, ngomong-ngomong, sang Boss kelompok Holy grail itu telah berhasil melarikan diri ... Apa menurut kalian dia tidak akan berbuat onar lagi di masa mendatang?”  “Tidak Oliver, nanti dia pasti akan tetap menuntut balas kepada kita ... Oleh karena itu kita harus segera mencari dan memusnahkannya.” Ujar Christa.  “Kalau begitu kita harus segera bertindak.” Ucap Kevin sembari mengeluarkan secarik kertas dari saku celananya.  “Apa itu Kevin?” Tanya Dr. Rengga.  “Aku menarik benda ini dari saku baju si Boss Holy grail itu, ketika dia sedang mencekik leherku.” Jawab Kevin.  Kemudian mereka semua melihat tanda dan tulisan yang tercantum pada secarik kertas tersebut, yang menyebutkan. “Edgar Holy grail, Sang juru selamat. Preecher of a sacred wing religion.”  “Hmm, sacred wing religion?"  “Apa itu?”  “Agama baru?”  “Kurasa ini semacam sekte.”  “Sekte?”  “Ya ... Itulah yang akan kita cari tahu.” Ucap Kevin kepada teman-temannya. Lalu Shelly bertanya, “Apakah aku boleh ikut?”  “Tidak Shelly. Kau tetaplah disini dan merawat Whally ... Misi kami terlalu berbahaya.” Ucap Christa sambil mengusap pundak Shelly.  “Tapi apakah aku dan Whally sudah menjadi bagian dari tim kalian?” Shelly bertanya lagi dengan antusias, karena dia merasa bahwa Kevin bersama teman-temannya adalah tim yang sangat keren dan hebat, sehingga dia sangat mengagumi mereka.  “Tentu saja Shelly, kau adalah bagian dari kami ... Kau dan Whally adalah penyelamat kami.” Kemudian kata-kata dari Kevin tersebut membuat Shelly tersenyum sumringah, sehingga pada akhirnya pertemuan mereka semua disana berakhir dengan baik.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN