Kemudian, situasi menjadi semakin berbahaya bagi Christa dan Kevin disana, karena tiba-tiba saja sejumlah Gargoyle datang berbondong-bondong ke tempat mereka berada. Para Gargoyle yang merupakan anak buah Siege itu datang dari berbagai arah, dan mereka semua langsung mengepung lapangan basket yang merupakan tempat penjebakan bagi Christa dan Kevin, sehingga kini tak ada celah sedikitpun bagi Christa untuk bisa lari, ditambah lagi saat ini kondisi Kevin sedang kesakitan, akibat suatu penyakit yang ditanamkan oleh Edgar ke dalam tubuhnya, jikapun Christa akan terbang sambil membawa Kevin untuk pergi dari sana, dia tetap akan merasa kesulitan karena musuh terlalu banyak, sehingga tak ada pilihan lain untuk Christa selain melakukan perlawanan sebisa mungkin di tempat itu.
“Menyerahlah nona, kau tidak akan bisa selamat.” Ujar Siege.
“Kita lihat saja nanti.” Ucap Christa sembari menggenggam morning star di tangannya erat-erat.
“Serang dia!!!”
Lalu secara bersamaan, para anak buah Siege langsung berlari untuk menyerang Christa. Namun dengan sangat beringas Christa menebas satu persatu dari mereka yang mencoba untuk mendekatinya, Christa melawan para Gargoyle itu sembari berusaha melindungi Kevin yang sedang dalam kondisi tidak berdaya.
Dengan kemampuan bertarung yang sangat hebat, Christa bahkan mampu memanfaatkan sayap di punggungnya untuk menghindari dan menangkis serangan dari lawan, Christa mampu membuat para Gargoyle itu kewalahan, karena serangan-serangan yang diberikan olehnya sangatlah berbahaya, ditambah lagi dengan senjata morning star yang digunakannya, senjata itu memiliki semacam energi monster pada setiap durinya, sehingga setiap monster yang terkena duri itu, akan langsung mendapatkan luka serius atau bahkan anggota tubuhnya akan langsung hancur. Morning star di tangan Christa merupakan senjata paling mematikan yang dirancang khusus untuk memusnahkan para Gargoyle sekali hantam.
Namun karena jumlah dari para Gargoyle itu sangat banyak, dan bahkan semakin bertambah, maka Christa menjadi semakin kewalahan, terutama karena staminanya juga semakin lama semakin berkurang dan menyebabkan Christa semakin kelelahan menghadapi para monster tersebut.
Maka dari itu, Siege yang sedang berdiri berdampingan bersama Edgar, mulai berbicara.
“Tenang saja Boss, sebentar lagi Kevin dan wanita itu akan segera mati.”
“Hmm, rencanamu untuk menebar kekacauan dan memancing mereka kesini, sungguh sangat brilian.” Ucap Edgar.
“Terima kasih Boss.” Jawab Siege sambil menyeringai.
Kondisi Christa dan Kevin memang sedang berada dalam bahaya besar, sebentar lagi, ketika Christa sudah kehabisan tenaganya, maka mereka berdua akan segera dimakan oleh para Gargoyle yang ada disana, apalagi Christa mulai menerima beberapa serangan yang mengenai tubuhnya, hingga menyebabkan cross bow yang menempel di belakang pinggangnya harus terlempar jauh lalu tergeletak di lantai, namun Christa masih tetap memberikan serangan mematikan menggunakan morning star miliknya. Walaupum Pergerakan Christa yang gesit kini sudah mulai melambat, Sehingga Siege dan Edgar yang melihat hal itu hanya tertawa saja, karena mereka sudah yakin bahwa kemenangan sudah berada di tangan mereka.
Namun rupanya, kenyataan tidak berjalan sesuai dengan Rencana Siege, karena sesosok mahluk hitam yang kuat, tiba-tiba saja datang dan menabrak setiap Gargoyle yang berada disana. Bahkan sosok hitam itu juga menghajar serta membanting puluhan Gargoyle yang sedang berusaha untuk menyerang Christa, sehingga Christa bisa terbantu dan selamat dari keadaan yang sangat berbahaya.
Lalu Christa menoleh untuk berterima kasih kepada sosok hitam itu, yang ternyata tak lain tak bukan adalah Oliver dengan armor kuatnya. Oliver datang tepat waktu untuk membantu Christa yang sedang kewalahan.
Sebelumnya Oliver telah berhasil mengalahkan monster buaya dengan cara melemparkan monster itu ke layar billboard besar, hingga mengakibatkan monster buaya itu tersetrum. Dan ketika Oliver mendapatkan titik kordinat yang dikirimkan oleh Christa ke alat pendeteksi miliknya, maka Oliver langsung bergegas untuk pergi ke tempat ini.
Dan disinilah dia sekarang, Oliver bertarung bersama Christa melawan para Gargoyle yang sedang berusaha memakan mereka, selain itu Oliver juga harus melindungi Kevin yang sedang terkapar kesakitan. Sambil menghajar para musuh, Oliver bertanya.
“Nona, apa yang terjadi kepada Kevin?”
“Entahlah, tapi dia jadi seperti itu setelah disentuh oleh orang yang ada disana.” Christa menunjuk ke arah Edgar.
Lalu ketika Oliver melihat ke arah Edgar, dia merasa merinding, sehingga dia langsung berkata. “Di- dia bukan Gargoyle biasa ... Aku merasakan hawa yang sangat mengerikan dari tubuhnya, sepertinya dia merupakan Boss dari kelompok Holy Grail.”
“Ya, sepertinya begitu. Karena sejak tadi, Siege terus saja memanggilnya dengan sebutan ‘Boss’.”
“Aku merasakan semacam hawa negatif di leher Kevin, dan hawa negatif itu sama seperti aura yang keluar dari si Boss Holy grail yang berdiri disana.” Ucap Oliver dengan perasaan cemas.
“Apa? ... Kurasa sepertinya dia memiliki kemampuan untuk menempelkan virus atau menanamkan sel miliknya ke dalam tubuh orang lain.”
“Grrr!! Kita benar-benar sedang berada dalam bahaya. Sebaiknya kita pergi dari sini sekarang.” Ajak Oliver.
“Baiklah, kau bawa Kevin, sedangkan aku akan terbang.” Ujar Christa.
“Oke.”
Setelah itu, Oliver langsung saja mengambil dan mendekap tubuh Kevin, lalu dia berlari dengan sekuat tenaga, sambil menabrak setiap Gargoyle yang menghalangi jalannya, sedangkan Christa langsung terbang mendampingi Oliver sambil memukul setiap Gargoyle yang meloncat ke arah mereka.
Saat melihat hal itu, tentu saja Edgar dan Siege jadi merasa panik, karena target mereka sedang berusaha untuk melarikan diri.
“Siege!! Sepertinya Gargoyle yang menggunakan armor itu adalah Oliver, mereka akan lolos dari kita!”
“Ayo kita kejar mereka Boss.” Ajak Siege.
Kemudian Siege dan Edgar juga segera berlari untuk mengejar Kevin dan kawan-kawannya, mereka tidak akan membiarkan targetnya lari begitu saja, sampai kemanapun Edgar akan terus berusaha mengejar Kevin karena dia sudah menanamkan sel miliknya ke dalam tubuh Kevin, sehingga walau kemanapun Kevin pergi maka Edgar pasti akan bisa menemukannya.
Oliver dan Christa berhasil menjauh dari kejaran para Gargoyle, lalu mereka menghampiri mobil yang ditinggal oleh pemiliknya di pinggir jalan, sehingga kuncinya masih menggantung pada stir mobil. Setelah memasukan Kevin ke dalam mobil tersebut, maka mereka berdua juga segera masuk dan duduk di kursi depan, lalu Oliver merasa kaget ketika dia melihat tubuh Kevin yang terkulai lemas, karena kini di leher Kevin ada semacam tanda hitam yang semakin membesar dan menjalar ke dadanya. Sedangkan Christa yang bertugas untuk mengemudi, segera menjalankan mobil itu supaya mereka bisa melaju dan pergi ke tempat aman.
Namun sayangnya, ternyata Siege sudah mempersiapkan belasan mobil untuk mengejar Christa dan kawan-kawan, sehingga kelompok mobil milik Siege bisa digunakan untuk mengejar Christa dan kawan-kawan secara berbondong-bondong. Siege bersama para anak buahnya langsung saja mengejar dan mencoba untuk menghentikan kendaraan yang sedang dikemudikan oleh Christa, sehingga membuat Christa dan Oliver menjadi kesulitan dan usaha mereka untuk bisa melarikan diri menjadi tidak mudah.
Mobil yang dikendarai oleh Christa terus saja diseruduk dari belakang juga dari arah samping oleh mobil Siege beserta para anak buahnya, sehingga membuat Christa jadi merasa kesulitan untuk mengendalikan laju mobil tersebut.
Lalu Oliver bertanya. “Sekarang bagaimana?”
“Prioritas utama kita adalah Kevin, jika kondisinya terus dibiarkan seperti itu, maka kemungkinan besar dia tidak akan selamat.”
“Kalau begitu kita bawa dia ke markas.”
“Tidak bisa, karena walaupun kita memakai parfum penyamar bau, Mereka akan tetap bisa melacak dan menemukan keberadaan kita.”
“Bagaimana bisa?”
“Karena saat ini tubuh Kevin sudah ditanami sel milik musuh, sehingga ada kemungkinan bahwa musuh bisa merasakan keberadaan dari sel miliknya.”
“Kalau begitu aku akan mencoba untuk memperlambat mereka! Aku akan keluar dan menghajar mereka.”
“Jangan! Walaupun kau menggunakan armor, tapi kau tidak akan bisa selamat jika melawan Siege dan Bossnya. Apalagi jumlah mereka sangat banyak, sehingga jika kau keluar maka sebagian besar dari mereka tetap akan mengejarku.”
“Lalu, sekarang kemana kita akan pergi?” Tanya Oliver yang merasa kebingungan, apalagi dia juga merasa khawatir dengan kondisi Kevin.
“Aku tahu suatu tempat, disana ada orang yang bisa menolong kita dan menyembuhkan Kevin.” Ucap Christa.
“Benarkah?”
“Ya. Dan tempatnya sangat cocok untuk dijadikan medan pertempuran ... Sekarang Kau hubungi ayahku, dan beritahu dia titik koordinat keberadaan kita.” Suruh Christa, yang sedang fokus menyetir.
“Baiklah.” Oliver langsung melaksanakan perintah. Dia segera menghubungi Dr. Rengga untuk mengirimkan titik koordinat dan memberitahukan tentang hal yang sedang terjadi.