-16- Semburat jingga di ufuk timur menandai permulaan hari yang baru. Udara sejuk dan pemandangan alam yang hijau membentang di hadapan. Dahayu merapatkan sweater rajut tebal dan merapikan syal yang melilit lehernya. Memandangi cakrawala yang indah sambil mengucap syukur dalam hati. Perempuan berjilbab putih itu masih bergeming saat Maya datang mendekat dan merangkul pundaknya. Keduanya menikmati pemandangan alam yang indah tanpa berkata-kata. Benar-benar sibuk dengan pikiran masing-masing. "Andaikata situasi seperti ini bisa dibawa ke Jakarta, ya," ucap Maya. "Hu um, tapi terlalu sepi juga aneh," sahut Dahayu. Maya tertawa kecil menanggapi ucapan sahabatnya tersebut. Keduanya kembali larut dalam pikiran masing-masing hingga langit benar-benar berubah menjadi terang. Suara pangg