-29- Gema sepatu hak tinggi memenuhi ruangan yang cukup hening tersebut. Pemilik langkah berhenti sesaat dan memindai sekitar untuk menemukan sosok orang yang telah menunggunya. Dari meja sudut kanan, tampak seorang pria berdiri dan melambaikan tangan. Yang dipanggil pun segera meneruskan langkah hingga tiba di meja sang pria bertubuh sedang tersebut. "Apa kabar, Yu? Mari, silakan duduk," ucap Arya, pria yang telah menjadi sahabat Dahayu semenjak kecil dulu. Keduanya bahkan pernah dijodohkan oleh orang tua, tetapi tidak jadi menikah karena Dahayu lebih memilih Zayan ketimbang Arya. "Kabar baik. Kamu sendiri, gimana kabarnya?" Dahayu balas bertanya sambil mendudukkan diri di kursi seberang meja. "Baik banget, tambah ndut malahan," sahut Arya seraya mengembangkan senyuman. "Ehm ..