“Kenapa kamu melihatku seperti itu?” Aryan menutup mulutnya yang ternganga seperti orang bodoh. Pria ini mengerjap beberapa kali, masih tak menyangka jika tunangannya ini pintar melempar bola basket hingga masuk ring. “Ka-kamu..bisa main street basketball?” Ran memutar bola basket di tangannya. Sebelah tangannya yang bebas berada di pinggang. Wajahnya datar menatap sang tunangan. “Kamu lihatnya bagaimana?” “Jago banget…” lirih Aryan. Ran memutar bola mata malas. “Kamu pasti berpikir kalau aku tidak tahu cara bersenang-senang,” gerutu Ran. Wanita ini kembali memposisikan tubuh ke arah depan, tempat di mana permainan street basketball itu berada. Mereka saat ini sedang berada di pusat permainan di mall yang mereka datangi. Setelah tadi masih tak berhasil mengalahkan game di dalam pon