Cairan yang Pelit

1968 Kata

Orisha cukup terkejut saat ia masuk ke kamarnya. Ada beberapa perbedaan yang tampak mencolok dalam ruangan itu. Terlihat begitu berbeda dibandingkan terakhir kali saat ia meninggalkan tempat tersebut. “Kok gak masuk?” Ghazfan bertanya saat mendapati Orisha tetap setia di ambang pintu. Gadis itu berbalik setelah mendengar suara Ghazfan. Ia lambaikan tangannya, memanggil pria itu mendekat. “Sini.” “Apa?” “Sini dulu.” Ghazfan memenuhi panggilan Orisha, ia turut bergabung dengan gadis yang berdiri di ambang pintu itu. Kepalanya ikut melongok ke dalam kamar. “Katanya kamu gak kangen sama aku.” Mata Orisha memicing saat melihat pria itu. “Bohong, katanya bohong itu dosa, tapi kamu malah bohong.” “Aku bohong apa?” “Katanya kamu gak kangen sama aku, tapi kamu sampai pindah tidur di kamar

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN