“Siapa orang-orang ini, Tuan?” Ran menoleh ke belakang dan mendongak menatap Theo. “Orang-orang yang akan makan malam dengan kita.” Theo berjalan menjauhi Ran ke arah jendela, mengintip ke luar dari celah gorden. “Aku sudah memberitahumu, ini makan malam keluarga,” jawab Theo. Ran memutar bola matanya jengah. “Ya, tapi setidaknya beri tahu aku juga mereka seperti apa supaya aku tahu bagaimana harus bersikap. Serta yang terpenting, apa alasan makan malam ini diadakan dan apa alasan Tuan mengajakku menghadirinya.” Ran menanyakan serentetan pertanyaan itu dalam sekali tarikan napas. Theo tampak terhibur mendengarnya, lalu melangkah mendekati Ran dan bersandar di meja rias di hadapan gadis itu. “Dan itulah tepatnya, Ran, yang ingin aku bicarakan padamu sekarang,” ucap Theo. Kening Ran men