Bagian 13. *** Aku tidak menyangka jika Akash memilih restaurant mahal ini hanya untuk berbicara denganku. Melihat tamu-tamu yang hadir mengenakan gaun-gaun mahal dan setelan jas berkelas membuatku sedikit minder. Aku yang mengenakan kemeja biru muda dan rok span selutut membuatku terlihat salah kostum. Tidak biasanya Akash membawaku ke tempat mewah seperti ini. Lelaki itu dulu lebih suka ke kafe dengan nuansa alam dan kebun terbuka daripada ruangan tertutup elegan dengan harga seporsi makanannya yang selangit. Aku jadi sedikit curiga, kenapa Akash membawaku ke sini? Sudah tiga puluh menit berlalu dan Akash tak kunjung buka suara. Lelaki itu hanya memainkan ujung sedotan miliknya sedari tadi dengan kepala tertunduk. Aku sendiri sudah hampir menghabiskan seluruh isi gelask