MINGGU pagi, aku berjalan ke dapur dengan lesu. Setelah salat subuh, Radian memutuskan untuk tidur kembali. Semalam, dia jadi lebih diam sepulang dari bioskop, dan aku nggak berniat untuk mengungkitnya. Aku takut hatiku semakin terluka saat aku mendengar pengakuannya. Yah, daripada pikiranku terus berkelana, aku harus mengerjakan sesuatu sebagai pengalihan. Mencuci pakaian sepertinya membutuhkan tenaga dan konsentrasi, mungkin akan membantu pikiranku. Aku kembali berjalan ke kamar, mengambil pakaian kotor Radian, baik yang sudah di letakkan di tempatnya maupun yang masih menggantung. Pakaiannya semalam salah satunya. Ya Tuhan! Dompet Radian masih ada di dalam saku. Dia memang sangat ceroboh. Untung saja aku belum memasukannya ke dalam mesin cuci. Aku berjalan, berniat untuk meletakkan