tujuh belas

1273 Kata

"MASIH sakit?" Aku menggeleng cepat, kemudian memeluknya dan menyurukkan kepalau di lehernya. Aku malu. Sangat malu. Radian sudah melihat semuanya, setiap inci tubuhku dia sudah menikmatinya. Ya, we did it. Twice. Semalam dan tadi pagi. Oh Tuhan! Pipiku terasa panas mengingat betapa takut dan bahagianya aku. Menyentuh tubuh polosnya, disentuh olehnya. Semuanya. Dia terlihat sangat berbeda saat di ranjang. Sungguh berbeda. Lebih liar dan seolah kami nggak bisa melakukannya di lain waktu. Radian selalu berhasil membuatku terkejut dengan apa pun yang ada di dirinya. Dia menang. Aku kalah. Kalah dalam artian baik; karena aku menikmati, semuanya. "Itu namanya Omer?" Dia menunjuk layar laptop yang ada di hadapan kami. Sedangkan aku dan dia masih bersandar di kepala ranjang. "Iya. Ganteng,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN