RENCANA

1030 Kata
Aku pun terbangun, melihat jam masih menunjukan pukul 3 pagi, ah tak terasa aku ketiduran tanpa busana, hanya di tutupi sehelai selimut, aku pun segera menuju kekamar mandi, berjalan perlahan karena agak terasa sakit. Semalam Ryo bermain sangat liar, membuat ku kewalahan, aku pun tertatih berjalan menuju ke kamar mandi. Aku menyalakan shower, membasahi seluruh tubuh ku, ketika ingin memakai sabun, ada beberapa tanda merah telihat mamar di bagian gunung kembar ku, aku pun menekannya dan sedikit linu, tak menyangka Ryo melakukan nya agak kasar sampai membekas seperti ini. Selesai mandi aku bergegas membuat kue kue pesanan, karena target ku jam 7 harus selesai semua dan aku harus bergegas menata nya bersama kue kue yang ku ambil dari UMKM langganan ku, Sambil baking, aku pun memasak untuk sarapan aku dan ibu mertua ku yang menyebalkan itu, walaupun menyebalkan tapi dia rajin, tak ada bekas cucian piring kotor yang aku lihat, baju - baju ku pun sudah di cuci setrika kan oleh nya. Tapi ini tumben sekali, biasanya tak pernah dia melakukan hal itu, ada apa ya? ah OVT ku kumat lagi, besok dia berencana akan pulang kerumahnya semoga saja dia tidak mengurungkan niat nya untuk pulang ke habitat nya. Aku sudah merasa pusinh atas kehadiran mertua ku di sini, apalagi dia tahu kalau anak *** Pukul 05.00 "Wangi sekali ini, kamu bikin kue apa?" Sapa ramah ibu mertua ku yang sudah terbangun, "Kue - kue mah, mama mau nyobain? sudah aku sediakan di atas meja, ini pesanan semua udah di packing juga, jadi jangan coba - coba buat buka ya," Ancam ku. "Iya iya, dah lah mama mau mandi kamu siapin sarapan sudah kan? buatin mama teh manis hangat sekalian, terus kamu jangan lupa beliin keperluan mama itu sudah saya tulis semuanya ada di atas lemari es catatanya, besok kan saya mau pulang, mau siap - siap?" ucap mama dengan wajah sumringah. "Iya nanti ku belikan, minta uangnya ya? eh siap siap apa?" tanya ku heran. "Siap siap apa aja lah suka suka mama, kok kamu kepingin taun aja urusan orang tua, lebih baik kamu urusin tuh kesehatan kamu, kenapa belum hamil," jawab mama sambil meninggalkan aku dengan ucapan yang menyakitkan Jihh membuat ku heran, aku pun membawa kue kue ke depan, dan langsung membuatkan teh manis hangat untuk wanita tua itu, walaupun sudah berumur tapi ibu mertua ku masih terlhiat cantik dan modis, maklum dia mantan pramugari, melihat pagi ini dia sangat sumringah entah kenapa aku kepikiran dia sedang jatuh cinta, apa jangan - jangan dia punya pacar? habis setiap malam suka cekikikan sendiri di kamar nya, ah sudah lah bukan urusan ku. Aku pun segera membangunkan Ryo, karena takut kesiangan, aku membangunkan nya dan terus pamit untuk langsung bekerja membuat orderan, untuk nanti siang di kirim ke kantornya. "Mah aku pamit ya," sambil meraih tangannya untuk mencium punggung tangannya. "Jangan lupa kertas nya sudah kamu bawa?" Tanya nya. "Sudah nanti selesai langsung ku belikan," "Jangan samapi pulang malam," "Iyeee bawel ih," aku pun segera pamit dari rumah ini menuji toko kue ku, sambil membawa kue kue yang akan ku hias. Sesampai nya di toko, tak lama Laras pun menelepon, "Pagi kak, aku mau infokan untuk pesanan ku nanti ada driver yang ambil ya, jadi gak usah di antar," Ucap Laras dari sambungan telepon. "Baik, mau di pick up jam berapa ya?" "Jam sebelasan ya, nanti driver akan menelepon kakak kalau mau on the way," Aku pun hanya senyum, ketika telepon sudah selesai di matikan, ah entah kenapa perasaan ini kembali tak karuan, ataukah ini kebetulan? apa memang tak sengaja? Aku harap Suami ku memang tak mengenal nya, dan pesanan yang Laras pesan bukan untuk merayakan kenaikan pangkat, niatnya mau kepo malah ga jadi deh. Aku pun berniat mengintrogasi Driver yang nanti akan menjemput pesanan nya, semoga aja tuh Driver gadi briefing dulu deh sama si Laras, kalau sampe iyaaa hemmm kacau perkepoan ku nanti. Aku memang harus membuka mata untuk saat ini, tidak bisa bermodalkan percaya, cinta dan sayang, ya bukan mau negatif tapi zaman sekarang, banyak suami yang baik tapi busuk juga di belakang. Hufffftttt *** "Ryo anak mama? sini nak sarapan sama mama," ucap Mama Lisna kepada anak kesayangannya. "Iya mah, besok mama pulang? nanti Ryo antar ya?" "Iya, bagaimana rumah dinas mu?" "Sudah ada Mah, aku juga sudah lihat dari kemarin, nanti mama bisa tinggal di sana ya, lumayan besar dari pada kontrakan ini, nyaman tempatnya, nanti mama sehabis beres - beres di rumah lama langsung Ryo antarkan kesana ya," "Bagaimana istri mu?" "Nanti mama tinggal saja dulu di sana, urusan aku sama Dira, biar nanti aku bicarakan kepada nya, rumah ini juga masih lama habis kontrak nya, mungkin biar aku dan Dira tinggal di sini terlebih dahulu sampai kontrak nya habis, nanti pas Anniv pernikahan Aku dan Dira baru ku ajak Dira ke rumah baru," Ucap Ryo. Entah apa yang adadi pikiran Ryo sehingga ia memilih mengajak Mamanya terlebih dahulu di bandingkan istrinya itu untuk menempati rumah Dinas, Ryo pun tak sadar jika perbuatannya ini apabila ketahuan oleh Dira akan membuat Dira marah dan kecewa. "Apa sebaiknya kamu tak meninggalkan Dira saja, kamu menikah lagi atau kamu ceraikan dia, mama pengen banget loh punya cucu, kamu bisa balikan lagi sama dia, iya walaupun dia tak secantik dira, tapi tubuh nya bagus dan dia juga wanita kaya raya, mama kan bisa hidup enak, dan dia juga wanita yang sopan, semenjak mama ketemu dia waktu itu, mama sreg nya sama dia loh," "Apa sih mah, dia hanya rekan kerja Ryo saja, mama ini ngaur loh, Ryo ga mungkin ninggalin Dira, dia tidak punya siapa - siapa lagi mah, jadi berhenti lah untuk membahas ini lagi, lagian pernikahan kami juga belum satu tahun, Ryo juga baru menitih karir mah, nanti kalau sudah nempatin rumah dinas, kan ryo ada sedikit uang lebih, rencananya ryo mau beli rumah, untuk Ryo dan Dira tinggal bersama, mama bisa nempatin rumah dinas nya kan," "Ah sudah lah makan dulu segera habis dan kan berangkat ke kantor," Wajah mama lisna pun berubah ketika me dengar ucapan anaknya yang ingin membeli rumah baru untuk di tinggali bersama istrinya. Seolah tidak rela, ia pun memikirkan jalan keluar untuk rencana busuknya untuk memisahkan Dira dan Ryo.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN