Mata Al mengerejap lucu saat mendapati dirinya terbangun ditempat asing yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Bukan tempat asing yang sebenarnya ia takuti, tapi dinding kamar yang penuh fotonya dalam berbagai sudut. Apa Steve memberinya kejutan baru? Rasanya..... Sedikit menyeramkan walau itu kejutan dari suaminya sekali pun. “Kamu sudah bangun Sayang?” Al terlonjak bangun saat melihat Fian datang sambil membawa nampan makanan bersamanya. Senyumnya masih senyum yang biasa Al lihat, namun Al yakin ada sesuatu yang salah di sini. “Fian? Di mana kita saat ini? Um.... Ini bukan rumahku kan?” cicit Al pelan. Aura di sekitar kamar ini tidak terlalu mengenakkan untuk Al, apalagi beberapa bulan ini dia menjadi semakin sensitif. Oh, lupakanlah kata sayang yang dibubuhi Fian diujung kalimat. A