Sungguh meskipun Zee mengatakan kalau dia tidak akan membuang Marisa di jalan tapi perempuan muda itu tetap saja was-was apalagi tidak biasanya zee akan mengajak Sarah untuk pergi bersamanya begitupun juga dengan anak-anak. "Nyonya sebenarnya kita mau kemana?" Marisaa semakin cemas di buat nya. Dia tahu kalau ada yang tak beres. Pertama dengan Tatapan sang Nyonya yang seringkali beradu pandangan dengan Sarah seolah Tengah mengatakan sesuatu melalui pandangan mata mereka yang tidak ingin diketahui oleh Marisa sendiri dan Marissa bukan orang bodoh dia tentu mengerti karena kini mobil berjalan memasuki sebuah hutan lebat dadanya pun bergetar hebat dia tak sanggup untuk memikirkan akan berakhir dimana dia nanti nya. "Nyonya, aku mohon kita akan kemana? Apakah anda akan bertemu de