"Berhentilah berhitung bagaimana jalan takdir, sebab hidup bukan sebuah angka pada soal matematika yang dapat dipecahkan dengan rumus. Tuhan sudah merencanakan sedemikian rupa untuk jawaban akhirnya." *** "Ta, azmi jadi pindah?" Santi kali ini mengecilkan suaranya begitu mereka berdua menunggu lift. "Jadi, bulan depan diantar sama kaka gue" Azmi sudah didaftarkan disekolah barunya, sita minta bantuan Randy yang akan mengantarnya bulan depan. Sebagian baju dan barang-barang azmi sudah ada yang dikirim ke apartemennya. Jadi memudahkan nanti, agar tidak terlalu memberatkan Randy. "Tidak sabar gue lihat wajah putra lo itu, secara mamanya seperti ini" Santi merangkul bahu sita dan keduanya tertawa "apa sih san!" sita protes. Ruang meeting tampak mulai ramai, hampir semua kepala departem