"Ta, sita!" Rere mengibaskan tangannya tepat di depan wajah sita "Sita tidak kesurupan, kan?" Tanya santi yang berdiri di samping Rere "coba lo geprak itu bahunya pasti sadar dia" tambahnya. "Ta!" Rere memegang bahu sita sampai ia terlonjak. Pandangan kosongnya mulai kembali normal, buru-buru dia menyimpan ponselnya ke dalam tas. "Hei, sudah lama kalian?" Tanyanya canggung, menyadari pandangan ke tiga teman yang penuh tanda tanya. "Sudah sejak lo menatap layar ponsel lo!" Santi menjawab lalu menyambar gelas minuman sita, menyesap sisanya "Teh, lo sehatkan?" Sita mengangguk "muka lo pucat teh" Sita mencoba menarik sudut bibirnya namun terasa kaku, berat "pendingin malnya dingin banget tyas, makanya gue pucat" jawab dengan alasan asalnya. Rere menyadari apa yang sita lihat tadi dilaya