"Sadar ta, dia pria menyebalkan lo tidak harus ikut-ikutan gila seperti tyas cuman karena tatapan matanya!" sita berkata pada dirinya sendiri begitu sampai ruangannya. "Gue tidak gila, teh!" sita tersentak begitu mendengar tyas menyahuti ucapannya. Sita pikir tyas tak akan mengikutinya masuk ruangan. Sita mimpi apa punya banyak teman yang suka sekali mengikutinya ke ruangan. "Tyas" geram sita. "Hadir" katanya cengengesan. Tyas langsung duduk dikursi berseberangan dengan sita, tangannya menumpuk di atas meja setelah meletakkan beberapa file yang pasti berisi laporan keuangan dan memajukan tubuhnya, condong ke depan "jadi bagaimana teh? Benarkan analisa gue?" Sita mengerutkan keningnya "Belum di periksa laporan lo kan, baru lo serahkan, tuh" sita menunjuk tumpukkan file yang tyas bawa