"Cinta yang Luar biasa itu sederhana dalam ucapannya tetapi hebat karena tindakkanya" -Sacred Lotus *** Sita memberanikan diri menatap Arsya dengan tajam, memberi peringatan. "lepas ar!" tangannya berada di d**a bidang Arsya mencoba mendorong Arsya agar menjauh, dan tidak semudah bayangannya. "Minggir! Kamu apa-apaan sih!" Sita menatap Arsya serius, lelaki itu harus tahu bahwa dia sedang tidak main-main! "Kamu marah sama aku atas kejadian waktu itu?" Pertanyaan yang jelas mudah sekali dicari jawabannya, Sita memilih bungkam, mau mengelak pun untuk apa. Nyatanya dia memang marah atas apa yang terjadi. "Diam berarti jawabannya iya" tambah Arsya lagi ketika sita hanya diam menatapnya dengan sengit "Aku tidak akan meminta maaf atas apa yang telah terjadi" sita semakin tidak percaya atas