PART. 34

829 Kata

Beberapa hari kemudian. Pagi ini, Aska, dan Asifa sudah memutuskan, untuk memberitahu Rara tentang pernikahannya dengan Razzi. Karena mereka merasa kalau keadaan jiwa Rara sudah stabil. Rara terlihat sudah bisa menerima kenyataan. "Sayang, ada yang ingin Abba, dan Amma sampaikan pada Rara." "Ada apa, Abba?" Asifa duduk di tepi ranjang. Aska berdiri di dekat Asifa. Rara duduk dengan punggung bersandar di bantal. Razzi duduk di sofa. "Hari itu, saat kamu kecelakaan ...." "Ya," Rara menatap wajah Abbanya dengan rasa penasaran yang tak bisa ia sembunyikan. "Tas Rara terkena darah," Aska berhenti lagi sesaat. "Ehm," kepala Rara mengangguk pelan. "Nini yang mencuci tas Rara." Rara menatap Razzi, ia merasa sudah tahu ke mana arah pembicaraan Abbanya, pasti soal surat Razzi, itu yang ia

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN