"Biar aku," Revano mendahului Razzi mengetuk pintu. Aska yang membukakan pintu. "Masuklah," Aska melebarkan pintu. "Ada yang ingin Razzi sampaikan pada kalian berdua," ucap Revano. "Ada apa?" Aska kembali duduk bersisian dengan Asifa. Revano duduk bersebelahan dengan Razzi. Razzi menarik napas, dikuatkan hatinya, lalu ditatap wajah Aska, dan Asifa. Lalu ia berlutut di hadapan kedua orang tua Rara. Aska, dan Asifa benar-benar terkejut dibuatnya. "Paman, Acil. Ijinkan aku menikahi Rara." "Apa!?" Aska, dan Asifa saling tatap. Mereka tidak bisa menyembunyikan rasa terkejut. "Aku tahu, ini bukan saat yang tepat, tapi aku ...." "Razzi, kamu sudah melamar Vanda ...." "Mereka batal menikah, Aska." "Apa!?" Untuk kedua kalinya, Aska, dan Asifa terkejut. Serempak mereka berdua menatap Revan