PART. 36

934 Kata

"Habiskan makannya ya, Sayang. Biar Rara bisa cepat pulang. Jadi bisa melihat Kak Vanda, dan Razzi menikah," ucap Cantika sambil menyuapi Rara. Rara, dan Razzi saling pandang. "Eeh, itu Vanda kapan berangkat ke Jakarta, Bie?" "Sepertinya akan diundur ya pernikahan kalian, Razzi?" "Hah ... ooh ... eeh, tidak tahu, Kai ..." "Kamu ini bagaimana, yang akan menikah itu kamu, dan Vanda, masa tidak tahu?" "Anu, Kai. Ulun ... engh ...." Razzi benar-benar bingung harus menjawab apa. "Bie, Razzi, dan Vanda mungkin belum pernah ngobrol. Mereka berdua ini sama-sama pendiam. Nanti tanya Asma saja." Razzi kembali menundukkan kepala, mendengar ucapan Cantika. Razzi ingin berterus terang, tapi kata Abba Rara, biar dia yang mengatakan pada Kai, dan Nini Rara. Rara hanya menatap Razzi. Perasaan tid

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN