Bayu menggedor pintu kamar Naomi, satu dua kali tidak ada jawaban, ke tiga kalinya, suara seru terdengar dari dalam sana. "Ya?" teriak Naomi. Naomi membuka pintu kamarnya, melihat suaminya kini berdiri di depan pintu. Naomi memutar bola matanya karena kesal pada Bayu. "Ada apa?" tanya Naomi. Bayu menghela napas. "Aku minta maaf." Sejenak Naomi berpikir, syukur deh, jika Bayu merasa salah. "Maaf?" Bayu mengangguk. "Hem, aku minta maaf karena membawa Jihan ke rumah ini." "Syukur deh, jika kamu merasa salah, kebetulan banget kita membahasnya, aku bukannya ngatur kamu ya, tapi menurutku itu nggak benar, bagaimana pun aku berusaha mencari pembenaran dari sikapmu, Jihan itu memang kekasihmu, aku nggak masalah, tapi nggak sepantasnya kamu membawanya kemari, bagaimana jika Ayah dan Bunda da