13 : Perih

804 Kata

"Kok, nggak habis?" Divya menekuk alis menatap makanan yang berada di hadapan Raga. Hari kedua di rumah mertua, pagi ini dilewati dengan sarapan. Hari Minggu Divya tidak pergi ke toko, karena sedang libur. "Susah masukin makanan, bibir nggak bisa kebuka lebar," jawab Raga dengan nada pelan karena luka di sudut bibir membuatnya harus berhati-hati. "Elaah ... gitu, doang. Sok manja." Raira mencibir dari seberang meja. "Kamu ini, Mas lagi kesakitan malah digituin," bela Mega. Ibu dari Raga tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Raira membuat kebohongan, yang mengatakan bahwa Raga sempat keluar rumah pada malam hari dan akhirnya bertemu preman. Mega langsung percaya, karena memang tidak akan menyangka bahwa yang menyerang Raga adalah adiknya sendiri. Sementara itu, Divya menarik piring

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN