Seperti cokelat, bila di hirup akan membawa sedikit ketenangan dan bila diminum akan membawa kebahagian. Ketenangan dan kebahagian menyentuh tempat yang nyaris tak tersentuh. -Rahma- Bulan kedua. Cokelat dan roti. Agra bersandar di samping mobilnya. ia melihat jam tangannya. Cuaca mulai mendung walaupun masih jam lima sore. Ia ingin sekali berkenalan dengan perempuan itu dan berteman. Berteman? Mungkin tidak ada salahnya. Di sisi lain, Rahma menopang dagunya dengan tangan. Sejak bermimpi, ia cemberut. Andaikan Tuhan berbaik hati kepadanya membiarkan Rahma berada di alam mimpinya sebentar saja hingga ia mengetahui siapa nama lelaki itu. Nenek Saj yang sedang lewat sambil memegang wajan dengan kain dan spatula di tangan lainnya melihat Rahma heran. Ia meletakkan wajan bekas masak