Raffa dan Vanesha terus bergulat dan tidak ada yang mau mengalah. Kaki ramping Vanesha terkadang terkait erat ke pinggang Raffa, lalu beberapa detik berikutnya Raffa sudah membuat kekasihnya itu berpegangan pada sandaran sofa untuk ia masuki dari belakang. Sungguh pasangan yang sangat klop menggila, memiliki stamina kuat, mencandu untuk bercinta setiap saat. Vanesha bisa merasakan rasa panas berdenyut-denyut menjalar, membuat tubuh merinding sampai ke ujung-ujung syaraf kaki. Tetapi Raffa masih belum usai, sedangkan Vanesha sudah dua kali memekik dalam gairah pelepasan. “Oh, Raffa ….” Tubuh Vanesha terpelintir, ia meremas kuat batang yang tertancap dalam tubuhnya, sangat gemas hingga giginya bergemelatukan. “Tahan, Sayang … sebentar lagi!” Raffa menggulung rambut panjang Vanesha, mera