Seventeen

1208 Kata

Satu minggu berlalu. Saat ini aku sedang bersama Mama Fany untuk memilih undangan pertunanganku dengan Rafael. "Rafael udah dalam perjalanan kemari kan?" Mama. Aku mengangguk. "Ya. Ia sengaja pulang cepat hanya agar bisa menemani Litha memilih undangan. Padahal Litha sudah bilang, kalau Mama juga mau bantu." "Ya sudah, tidak apa-apa. Lagian kan, dia juga yang mau tunangan." Mama. Tak lama kemudian, terdengar sebuah mobil memasuki pekarangan rumahku. "Itu Rafael atau Papa ya?" Mama. Aku menggeleng tidak tahu. "Coba kamu cek sana!" suruh Mama. Akupun segera bangkit berdiri dan membuka pintu utama rumahku. Urat senyumku tertarik otomatis setelah melihat siapa yang datang. Dia adalah calon tunanganku. "Ini pizza pesanan kamu." ujarnya sembari memberikan pizza pesananku. "Makasih ya, Ra

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN