"Baik, nanti akan saya ambil. Terima kasih," jawab Gladys seraya menutup panggilan telepon kantornya. Dia mendapatkan kabar kalau ponsel yang dia perbaiki sudah selesai dibenarkan.
Gladys langsung berbenah, membereskan berkas yang ditinggal dan dibawa pulang. Dia sudah tidak sabar ingin memegang ponselnya lagi, tapi tiba-tiba langkahnya terhenti. Bayangan mengenai Teo kembali menghantui pikirannya.
"Bagaimana kalau nanti Teo kembali menghubungi aku?" Gladys takut kalau semisal Teo meminta yang lain, yang lebih dari ini dalam waktu dekat. Gladys jelas tidak bisa menyanggupinya.
Gladys terduduk lagi di tempatnya. Dia termenung dalam waktu lama hanya karena Teo. Padahal Gladys juga ingin segera melihat kondisi ponselnya untuk memastikan tidak akan ada yang hilang.
"Aku harus bisa melewati
