27 Tenggelam Dalam

1953 Kata

Maruna terperangah ia terdiam masih menatapi Langit yang berucap memelas kepadanya itu, “Diami?” ulangi Maruna, “Maksud bapak bagaimana?” Langit salah tingkah menyentuh hidungnya masih terdiam, lelaki itu sedang mengatur kalimat yang pantas untuk di ucapkan, “Sejak saya menjemput kamu di Bandara, kamu seperti—" “Seperti apa?” Potong Maruna, seketika ia melebarkan senyumannya, “Ah iya hari itu saya belum minta maaf, maafkan saya pak Langit.” “Tidak! Bukan itu,saya harusnya yang minta maaf, saya rasa kamu sejak hari itu menjadi tidak seperti biasa saat di kantor ketika bertemu saya, saya rasa ini tidak baik, mungkin saja bisa mempengaruhi kinerja kamu.” Bibir Maruna melengkung lagi, “Apanya? Saya nyaman kok, saya rasa perasaan bapak saja, lagi pula biasanya kita seperti apa? Tentang kema

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN