Keesokan harinya, Ara yang sudah lebih dulu berada di ruang makan tengah menikmati sarapan paginya, sendirian. Tidak lama Devan pun datang, namun ketika laki-laki itu baru saja duduk, Ara menghentikan makannya. Tanpa mengatakan apapun, Ara beranjak pergi. Devan hanya melihat Ara yang semakin lama semakin tak terlihat. Laki-laki itu akhirnya tidak jadi sarapan, dia langsung beranjak pergi untuk ke kantornya. Sedangkan Ara yang berada di dalam kamarnya hanya bermain ponselnya. Dia mencoba menghubungi Fanya BIP "Ya, halo," sahut Fanya "Fan, ini aku. Ara," ujar Ara "Ra, kenapa nomormu tidak sama?" tanya Fanya "Jangan tanya, Fan. Aku akan mengatakan sesuatu, jadi tolong dengarkan aku." ujar Ara "Baiklah." ujar Fanya Ara mengatakan apa yang ingin dia katakan, setelah beberapa saat akh