Hamil?

1026 Kata
"Aku tidak akan menikah dengan kak Sean, lagian belum tentu juga aku hamil kak, " tolak Valerie. Dia tidak ingin menyakiti Veronica lebih dalam lagi. Anggap saja hal ini tidak pernah terjadi. "Lalu jika kamu menikah nanti bagaimana kamu akan menjawab pertanyaan suamimu kelak? kenapa kamu sampai tidak perawan lagi? kamu harus tetap menikah dengan Sean, " Veronica masih bersikeras menikahkan Sean dan Valerie. Dia tidak ingin status keperawanan adiknya dipertanyakan jika kelak menikah dengan pria lain. "Jika kamu benar-benar hamil maka pernikahan kalian hanya berjalan satu tahun tapi jika tidak kalian hanya menikah selama 6 bulan. Bagaimana? " tanya Veronica pada suami dan adiknya. "Sayang aku tidak mau menikah dengan Valerie. Aku hanya mencintaimu Veronica, " ucap Sean keberatan. Entah kenapa Valerie sakit hati saat mendengar perkataannya. "Kamu harus tanggung jawab Sean!! jadilah pria yang gentle!!. Kamu akan menikah dengan adikku secepatnya!! " keputusan Veronica tidak bisa diganggu gugat lagi. Danira dan Damian juga tidak bisa banyak ikut campur dalam urusan rumah tangga anak-anak mereka. Tapi apa yang dikatakan oleh Veronica ada benarnya juga. Pria mana yang mau menikahi wanita yang sudah tidak perawan lagi. Ditambah lagi jika Valerie benar-benar hamil. Keluarga ini akan menanggung malu dan akan berimbas pada bisnis mereka. "Baiklah aku akan menikahi Valerie, " ucap Sean dengan terpaksa. Dia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya meski dia tidak sengaja melakukannya. **** Sean dan Valerie akhirnya menikah atas persetujuan Veronica. Pernikahan ini dihadiri oleh keluarga mereka saja. Tiada senyum bahagia di wajah mereka. Setelah acara pernikahan berakhir Sean mengajak Veronica untuk berbicara berdua, mengabaikan Valerie yang masih duduk di atas pelaminan. "Veronica maafkan aku.. " Sean memeluknya dengan erat. Veronica tidak menjawab apapun. Bibirnya terasa kelu dan membisu. Kemarin dia adalah wanita yang paling berbahagia tapi sekarang dia adalah wanita yang paling merana karena harus menyaksikan pernikahan suami dan adiknya. "Jangan pernah menyentuhnya. Pernikahan kalian ini hanya sementara ingat itu, " peringatnya. "Iya sayang aku janji, " Sean membalik tubuh Veronica lalu mencium bibirnya. Diam-diam Valerie menyaksikan semuanya. Dadanya berdenyut nyeri, dia tau perasaannya salah. Seharusnya dia tidak terlalu berharap dalam pernikahan ini. "Kenapa rasanya sakit sekali... setelah pernikahan ini berakhir aku akan menjauh sejauh mungkin dari hidup kalian... " Valerie berbalik pergi karena tidak sanggup melihat kemesraan mereka. Sampai kapanpun dia tidak akan bisa mendapatkan Sean dalam hidupnya karena pria itu sudah menjadi milik kakaknya. Setelah acara pernikahan mereka berakhir, Sean dan Veronica bersiap-siap pergi bulan madu ke Bangkok. Sampai kini Veronica tidak mau bicara sepatah katapun padanya. Jujur Valerie sangat sedih karena kehilangan sosok kakaknya. Terutama Sean, pria itu selalu memasang sikap dingin jika berdekatan dengannya. "Kak sekali tolong maafkan aku, " ucap Valerie sebelum kakaknya itu pergi. "Iya tidak apa-apa, kakak butuh waktu untuk menerima semua kenyataan ini, " balas Veronica. *** Hari-hari terus berlanjut, sikap Veronica mulai mencair dan dia sudah berdamai dengan keadaan. "Aku ada kabar gembira untukmu mas!! " coba tebak apa? " tanya Veronica sambil menyembunyikan sesuatu di belakangnya. "Apa kamu baru saja memenangkan undian? " tebak Sean. "Bukan itu tapi aku baru saja lolos casting film Kuntilanak beranak dalam kubur!! lihat ini, aku baru saja mendapatkan email dari produser, " Veronica memperlihatkan email yang baru saja dia dapatkan kepada Sean. "Selamat ya sayang, aku bangga sekali sama kamu. Kamu benar-benar hebat. Kalau tidak salah banyak artis yang mengikuti casting ini kan? sebagai pendatang baru kamu luar biasa sekali, " puji Sean bangga dengan keberhasilan istrinya. Tring tring tring Suara ponsel Sean berbunyi. Sean mengangkat panggilan telepon dari mamanya. " Halo Sean, kamu dan Veronica apa kabar disana? " tanya Dewi mamanya Sean. "Baik kok ma, " jawab Sean sambil menggenggam tangannya Veronica. "Kapan kamu balik ke Bogor? ajak juga Veronica. Mama kangen banget sama kalian. Kebetulan kakakmu habis melahirkan. Kamu gak mau lihat keponakan kamu? " Sean memandang Veronica di sampingnya. Veronica mengangguk sebagai jawabannya. "Iya besok kami akan pulang ke Bogor ma, " jawab Sean. "Nah begitu dong. Mama tunggu kehadiran kalian. Mama tutup dulu teleponnya." "Iya ma. " Setelah panggilan telepon terputus. Sean kembali membicarakan kepulangan mereka ke Bogor besok. "Sayang apa kamu besok bisa pulang ke Bogor bersamaku? " tanya Sean. "Sebenarnya tidak bisa karena besok aku sudah mulai syuting. Tapi kamu bisa mengajak Valerie bersamamu, " jawab Veronica. "Tapi... " belum sempat Sean bicara, Veronica lebih dulu menyelanya. "Aku percaya kalian tidak akan berbuat macam-macam. Keluargamu tidak akan tau kalau Valerie adalah aku, " "Yasudah kalau begitu, " Sean hanya bisa menurut saja dan tidak lagi membantah. Esok harinya Sean dan Valerie pergi ke Bogor bersama. Tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut mereka berdua di sepanjang perjalanan. Sebenarnya Valerie enggan untuk pergi tapi Veronica terus memaksanya. Akhirnya mereka sampai dirumah orang tuanya Sean. Sean mengajak Valerie untuk turun dari mobilnya. Mama dan papa Sean menyambut mereka di depan rumah. "Veronica menantu kesayangan mama, " Dewi mencium pipi kanan dan kirinya Valerie bergantian. Setelah itu Valerie mencium tangan kedua orang tua Sean. Tidak ada yang curiga kalau Valerie adalah Veronica. Tapi tetap saja Valerie merasa takut dan berdebar-debar. "Ayo masuk sayang, " ajak Dewi sambil menuntunnya. Valerie masuk ke dalam rumah orang tuanya Sean untuk pertama kalinya. Veronica beruntung sekali memiliki mertua dan suami yang sangat menyayanginya. "Ayo makan dulu nak kamu pasti lapar kan dari perjalanan jauh, " ajak Dewi. Mereka semua duduk bersama di meja makan dan mulai menyantap makanan yang tersaji di atas meja. Semuanya mengalir seperti air, Valerie dengan cepat bisa berbaur dengan keluarganya Sean. "Oh iya mama dengar kamu mau syuting film ya? mama bangga sekali sama kamu sayang. Mama cerita ke tetangga mereka sampai gak percaya. Nanti kalau filmnya udah rilis mama bakal ajak teman-teman mama buat nonton film kamu, " ucap Dewi sangat antusias. "Iya ma doakan saja semoga filmnya laris, " balas Valerie seraya menahan mualnya. Sebenarnya sebelum pergi dia sudah merasa tidak enak badan. Tapi dia tidak enak mengatakannya. "Loh Veronica kamu kenapa nak? apa kamu sakit? " tanya Dewi. Valerie bukannya menjawab dia malah berlari ke arah kamar mandi dan memuntahkan isi perutnya di toilet. Sean dan Dewi menyusulnya dengan wajah khawatir. "Sean, apa jangan-jangan Veronica hamil? " duga Dewi. "Hamil?! " Sean dan Valerie kaget mendengarnya. Apa benar Valerie hamil?
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN