Perlahan aku terbangun, aku berada di sebuah ruangan serba putih. Pertama kali aku melihat Mamahku dan Papah sedang duduk di sopa di samping tempat tidurku. "Mah ...," lirihku. Mamah dan Papah tersenyum. "Sayang, kamu bagaimana? Apa perutnya masih mual?" Aku mengernyit. "Aku kenapa Mah?" Dia meraih tanganku dan menggenggamnya. "Kata Dokter, kamu magh kronis. Kamu kenapa gak makan sayang? Apa masakan Mamah udah gak enak? Selama seminggu ini, Mamah gak pernah liat kamu makan?" Aku terdiam, jadi selama seminggu aku gak makan. Tapi tetap hidup, lalu aku makan apa? Mamah mengusap kepalaku. "Mamah tahu, kamu lagi banyak pikiran. Kamu lagi ngejar beasiswa. Tapi kamu jangan sampe gak makan, sayang. Kasihan, sekarang kamu malah sakit kaya gini." Aku masih terdiam dan memikirkan kemungkinan ya