Naya bangun dengan suhu pendingin udara menyeruak, menusuk tulang. Ia merapatkan selimut tebalnya. Naya menyipitkan mata melihat angka yang tertera di jam tangan Laksa, yang tergeletak di atas nakas. Pukul 3 pagi. Naya berbalik ke sisi ranjang di belakang, penuh ragu. Laksa tertidur di sana. Ia masih belum terbiasa. Namun membangunkan Laksa, adalah perintah terakhir sang suami sebelum mereka terlelap. Kosong. Tak ada siapapun di sisi ranjang lain. Naya terduduk. Meski baru semalam, rasa kehilangan sempat menyelinap di d**a. Mata Naya mengedar. Ternyata, Naya menemukan Laksa sedang bersujud di atas sajadah samping ranjang. Mengenakan pakaian ibadah lengkap. Koko putih, sarung bergaris dominan warna hitam. Rambut Laksa masih basah, tertutup peci rajut putih. Wajah pria itu bersinar di ten
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari