Zico melihat Zara yang tertidur karena kelelahan, pelan-pelan dia menyimpan makanan di atas meja kecil di samping tempat tidur. Zico melihat amplop putih yang kemarin hendak dia buka. Perlahan dia membukanya. Amplop berisi foto seorang pria paruh baya yang dipasang selang di sekujur tubuhnya. Dibelakang foto itu tertulis nama. Anggara Wijaya Secarik kertas dia baca. "Jika kamu ingin menyelamatkannya, batalkan pernikahanmu!". Zico menyambungkan nama Zara dengan nama orang di foto itu. Zara Hanindita Wijaya. Dia mengingat bahwa Perusahaan Anggara adalah milik Tuan Anggara Wijaya. "Apa maksud semua ini?" Zico dibuat berpikir keras. Zico baru sadar hal sepenting ini, dia merasa bodoh karena tidak mencari tahu asal usul Zara sebelumnya. "Zara, mungkinkah kau?" Zico masih belum yakin.