26

1323 Kata

Kala itu hujan mengguyur deras pedesaan di mana Danial dilahirkan. Lelaki itu mengendarai mobilnya ditemani Edera yang merupakan teman kerjanya di kota untuk menemaninya pulang kampung. “Kamu nggak pa-pa kan nemenin aku pulang kampung?” tanya Danial memecah keheningan yang tercipta di dalam mobil itu. Edera mengangguk singkat lalu tersenyum. “Nggak pa-pa kali mas, aku juga pengen ketemu sama ibu kamu.” Danial pun memberikan senyuman yang serupa. “Syukurlah kalau kamu tidak keberatan. Awalnya aku ragu buat ngajakin kamu ke kampung ini. Mengingat dari dulu kamu tinggal di kota udah lama aku takut kamu akan kaget jika berada di desa terpencil ini yang sangat minim sekali trasportasi,” jelas Danial dengan peradsaan tidak enak hati kepada temannya itu. Edera terkekeh palan, “Kamu ini ada

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN