Tidak terasa sore pun tiba, selama satu hari penuh Lovinta hanya bekerja di dapur dan merawat Nean yang sedang sakit, meskipun lelah, namun Lovinta tidak pernah mengeluh. Akibat dari kerja kerasnya pula saat ini Nean sudah bisa bangun dari tempat tidur. “Sayang, papa panggil asisten rumah tangga buat balik lagi ke sini ya?” usul Danial karena tidak tega melihat sang purti kelelahan. Lovinta menoleh ke belakang di mana sumber suara itu berada. Ternyata di sana sudah terdapat Danial yang tengah duduk di meja makan yang sedang menatap sang putri. Lelaki itu baru saja pulang dari kerjanya, karena baju yang biasanya dipakai ke restoran masih melekat pada tubuhnya. Lovinta tersenyum menatap sang papa. “Tapi Lovinta pengen ngerjain ini semuanya sendiri pah,” jelas gadis itu. “Kamu bakalan