2

1246 Kata

Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu pun telah tiba di mana Nean akhirnya kembali ke kampung halamannya di mana dahulu dia dibesarkan oleh seorang wanita hebat yang mempunyai hati mulia. Sebelum Nean sampai ke rumah Fatimah, lelaki itu menyempatkan dirinya untuk berbelanja keperluan panti dan mainan untuk anak-anak panti di sana. Nean menghela napasnya lega saat kardus terakhir telah masuk ke dalam mobilnya. Terhitung ada dua puluh kardus berisikan bahan pokok dan beberapa mainan yang dibelinya. Entahlah reaksi Fatimah seperti apa nantinya. Nean kembali melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, karena kali ini dia sudah mulai memasuki perkampungan dengan jalanan yang berlubang sehingga untuk menaikkan kecepatan laju mobilnya akan membuat sedikit berbahaya. Setelah berjam-jam menemp

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN