46

1097 Kata

Satu minggu telah berlalu, kini saatnya hari akad telah tiba. Mempelai pria nampak sudah duduk di kursi akad sedangkan mempelai wanitanya tengah mempersiapkan dirinya di dalam kamar rias. Lovinta memandangi pantulan dirinya di cermin dengan rasa tidak percaya. Jantungnya pun berdetak sangat kencang seperti ingin keluar dari tempatnya. Gadis itu tidak menyangka, di usianya yang mau menginjak dua puluh satu tahun sudah menikah. Di kamar rias pun gadis itu hanya di temani oleh MUA. Menikah tanpa kehadiran seorang mama membuatnya sedih. Karena berkat wanita itu dirinya mengetahui segala hal yang ada di dunia ini dan berkat dia pula dirinya tahu apa itu arti kehidupan. Meskipun Edera sempat ingin melenyapkannya, namun Lovinta tidak pernah sedikit pun bahkan seculi kuku pun membenci wanita i

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN