“LOVINTA.” Lelaki itu berteriak histeris saat mengetahui siapa gadis yang dibawa oleh suster masuk ke ruang UGD. Nean mencoba menerobos untuk mengetahui kondisi sang istri yang terlihat begitu menuedihkan, namun nahas, seorang suster menahannya keras agar tidak ikut masuk ke dalamnya. “Mohon maaf, selain tenaga medis tidak di perbolehkan untuk masuk ke dalam,” ucapnya lalu kembali masuk ke ruang UGD. Lutut Nean jatuh beserta dengan air matanya yang masih setia mengalir deras membasahi pipinya. Lelaki itu tidak percaya jika Lovinta akan kembali masuk ke dalam sana. “Eh, lo kerabatnya dia ya?” tanya pemuda yang berpakaian layaknya seorang preman. Nean menatap heran pada pemuda yang berdiri di depannya. “Maksud kamu?” “Iya, lo saudaranya dari mbak yang tadi ketabrak truk itu, ya?”