Lovinta sedang melipat sajadah, mukena, dan sarung yang baru saja keduanya gunakan untuk melaksanakan ibadah sholat isya berjamaah. Lovinta melihat Nean tengah sibuk dengan gawainya, entah apa yang lelaki itu kerjakan sehingga melupakan dirinya yang berada di tempat yang sama. Lovinta berdehem cukup kencang agar lelaki itu memperhatikan dirinya, namun hanas, kefokusan Nean tidak juga teralihkan. Lovinta meletakkan peralatan sholatnya pada tempatnya, lalu kakinya melangkah menaiki kasurnya. Ada rasa kesal saat diabaikan oleh lelaki itu, namun Lovinta juga sadar bahwa itu adalah sebagaian dari pekerjaan Nean. Nean yang menyadari kehadiran sang istri pun hanya bisa melirik sekilas, sebenarnya lelaki itu tahu jika Lovinta sedang kesal karena diabaikan olehnya. Namun, dia diamkan saja.