#R - Hati Yang Masih Sama

1695 Kata
Mencintai, dicintai ataupun saling mencintai adalah sebuah fitrah yang berhak dirasakan setiap manusia tidak mendang derajat, harkat ataupun martabat. Baik dia kaya ataupun miskin, cantik atau jelek, pintar atau bodoh siapapun berhak untuk jatuh cinta, berhak untuk mencintai ataupun dicintai, semua rasa itu adalah fitrah yang sudah Allah tetapkan kepada manusia.  Rasa cinta itu tumbuh didalam hati seorang manusia tanpa dapat diminta ataupun dicegah kepada siapa rasa cinta itu berlabuhnya, karena pada hakikatnya rasa cinta itu tumbuh seiring perjalanan kisah kehidupan atau kebiasaan yang sering terjadi, atau cinta juga bisa hadir karena panjangnya waktu yang pernah dihabiskan bersama dalam sebuah ruang lingkup kehidupan, atau juga cinta bisa hadir karena sebuah alasan pasti yang membuat seseorang yakin jika dia akan memilih tetap bertahan mencintai, walaupun nanti dia tahu bahwa akhirnya dialah yang akan tersakiti. Saat seseorang jatuh cinta, maka ada dua hal yang harus dipersiapkan perasaannya. Pertama, yakin, percaya dan setia untuk memperkuat sebuah hubungan saat mendapat balasan cinta. Kedua, siap terluka dan berkorban, membiarkan orang yang dicintai pergi bersama seseorang yang lebih dia cinntai. Percayalah jika seseorang berani untuk jatuh cinta maka dia juga harus bersedia jatuh dan terluka, karena pada hakikatnya jatuh cinta selalu berdampingan erat dengan yang namanya terluka atau patah hati. Dan satu hal, terkadang dalam sebuah hubungan sering ada yang namanya berkorban, berkorban pasti akan dilakukan oleh salah satu dari dua orang yang menjalin sebuah hubungan, berkorban dilakukan ketika kamu mencintai seseorang sedangkan orang itu lebih memilih orang lain, saat itulah berkorban harus dilakukan karena jika kamu memaksanya untuk bertahan disampingmu, hanya akan membuang – buang waktu.  Karena memaksanya untuk tetap berada disampingmu hanya akan membuatnya tersiksa, percayalah jika kamu memang mencintainya maka pilihan yang harus kamu pilih adalah mengikhlaskannya pergi, mengejar cintanya dan berdo’a semoga dia bahagia bersama dengan cinta barunya. “Sampai kapan kamu akan tetap betahan mencintai dia yang sudah jelas – jelas lebih memilih orang lain” “Bangkitlah dari keterpurukanmu Al, lupakan dia dan buka hatimu untuk orang lain, masih banyak perempuan diluar sana yang bersedia untuk menjadi pendamping hidupmu, dia sudah menjadi milik orang lain, dan dia juga berbeda dengan kita, akan terjadi sebuah pertentangan besar yang terjadi antara kamu, Mommy dan juga Daddy ketika kamu lebih memilih untuk tetap berjuang untuknya” “Kakak tanya, memangnya kamu akan tega melihat wajah kecewa Mommy dan Daddy saat melihat kamu bersama perempuan yang bahkan tidak sejalan dengan kita Al ?” Serentetan wejengan itu selalu dia dapatkan saat kakak perempuan keduanya berkunjung ke kantor, dia tahu jika kakaknya melakukan semua itu, berkata seperti itu, karena dia menyayanginya. Tapi melupakan seseorang yang sudah dia cintai dengan sepenuh hati tidaklah semudah membalik telapak tangan, bahkan dia sendiri merasa ragu apakah dia memang mampu melupakan cinta yang pernah singgah di masa lalunya atau tidak. Alaric Aldo Friedrick, adalah laki – laki keturunan Jerman, kesehariannya selalu banyak dia gunakan diperusahaan ayahnya atau lebih tepatnya tempat dia bekerja juga, dia sedang asik memeriksa setumpuk berkas diatas meja kerjanya.  Satu tahun lalu, ayahnya atau lebih tepatnya tuan Friedrick memberikan kepercayaan kepada Alaric, untuk menjabat sebagai General Manager diperushaan milik ayahnya yang bergerak dalam bidang property, dengan segala keahlian yang sudah Alaric persiapkan sejak dia masih kuliah, akhirnya Alaric bersedia menerima tawaran yang diberikan ayahnya setelah dia bekerja selama enam bulan sebagai staf biasa. Saat itu General Manager lama resign, karena tuan Friedrick sudah sangat yakin jika putranya mampu untuk menjabat jabatan tersebut akhinya dia meminta Alaric, duduk menjabat sebagai General Manager baru. Mungkin jika ada orang yang ingin bertanya, mengapa Alaric harus sulit – sulit bekerja dari staf biasa jika langsung menjadi direktur saja dia bisa.  Jawabannya karena Alaric ingin mencoba semuanya dari nol. Dia ingin tahu bagaimana rasanya menjadi staf biasa, agar saat dia berada dipuncaknya nanti dia merasakan sebuah perjuangan walaupun itu tidak besar. Karena Alaric pikir ketika dia tahu bagaimana rasanya menjadi staf biasa, maka saat dia berada dipuncak dia tetap bisa menghargai yang berada dibawahnya. Alaric, memiliki dua orang kakak perempuan namun yang tersisa hanya satu, Alaric tahu jika kakaknya sangatlah menyayanginya, dia selalu berusaha memberikan yang terbaik untuknya, dialah tempat Alaric bercerta mengenai banyak hal, tidak ada sedikitpun rahasia yang dia simpan dari kakak perempuan keduanya itu.  Dia bernama Naomi Mozza Friedrick, Alaric dan Naomi hanya berselisih dua tahun, dan Naomi bersama kakak pertamanya Bella berselisih tiga tahun, sejak kecil ketiganya tumbuh saling menyayangi, sangat jarang sekali ketiganya terlibat dalam sebuah pertengkaran, bertengkar memang pernah mereka alami itu hal wajar dalam hubungan kakak beradik. Tapi, setelah itu mereka akan kembali akur seakan tidak terjadi pertengkaran, karena tuan dan nyonya Friedrick selalu mengajarkan mereka untuk selalu rukun dan menumbuhkan kasih sayang untuk saudara mereka.  Saat salah satu dari mereka ada yang sedih maka ketiganya juga akan merasakan kesedihannya, saat satu diantara mereka merasakan sakit maka ketiganya akan ikut merasakannya, saat satu diantaranya bahagia maka ketiganya akan merasakan kebahagiaan yang sama, mereka seakan tiga raga yang tergabung dalam satu nyawa dengan cara saling melengkapi satu sama lain “Enggak tahu aku Kak, rasanya terlalu sulit buat aku melupakan dia sekalipun aku sendiri tahu jika dia sudah menjadi milik orang lain, bahkan suaminya sendiri yang mengklaim dia sebagai istrinya dihadapanku langsung” “Lalu kamu disini menikmati lukamu sendiri dan dia disana berbahagia dengan cintanya, come on Al, kemana perginya Alaric yang kakak kenal, Alaric yang selalu berpikir logis dan realistis, Alaric yang selalu mengedepankan pikiran bukan perasaan, dengarkan Kakak Al, hidup terlalu menggunakan otak tanpa dibarengi perasaan itu memang tidak baik begitu juga sebaliknya, tapi keduanya harus seimbang, pakai otakmu untuk mencerna dan pakai perasaanmu untuk mengontrolnya” “Perasaan cintaku tumbuh tanpa adanya sebuah paksaan maka biarkan persaan itu memudar dengan sendirinya juga tanpa adanya sebuah paksaan, aku baik – baik saja Kak, tolong mengertilah Kak jika melupakan seseorang yang kita cintai tidaklah mudah” Mendengar jawaban langsung dari mulut adiknya yang terdengar putus asa membuat hati Naomi seakan bisa merasakan kesakitan seperti apa yang dirasakan adiknya, kesedihan seperti apa yang pernah dihadapi adiknya. Tapi sebagai seorang Kakak dia tidak bisa melakukan apapun untuk adiknya yang mengalami patah hati, sebagai seorang Kakak dia bahkan merasa gagal karena tidak mengingatkan Alaric untuk tetap mengontrol perasaannya agar tidak mencintai terlalu dalam seperti yang terjadi sekarang. Naomi hanya bisa memandang Alaric dengan tatapan yang selalu Alaric artikan sebagai tatapan kasihan, dan Alaric paling benci ketika melihat tatapan itu terpancar dari mata sang Kakak, karena ketika dia melihat Kakaknya menatapnya seperti itu Alaric merasa jika dia menjadi orang yang paling menyedihkan. Alaric memfokuskan pandangannya pada layar komputer dan beberapa berkas yang belum sempat dia pelajari dan tanda tangani.  Sebagai seorang Manager dia memang memiliki kesibukan yang cukup padat sehingga membuatnya harus selalu lembur untuk bisa menyelesaikan semua pekerjaan dengan tepat waktu, selain karena tuntutan pekerjaan yang membuatnya harus selalu lembur dikantor, mungkin cara berlembur dan menyibukan dirinya dengan setumpuk pekerjaan adalah salah satu cara yang Alaric gunakan untuk mengobati hatinya yang sempat terluka, saat pujaan hatinya ternyata sudah menjadi milik orang lain. Saat itu, tepat dihari wisuda perempuan yang Alaric cintai, perempuan yang tanpa sengaja pernah dia selamatkan dari insiden pencopetan, Alaric berniat melamarnya untuk menjadikan dia sebagai istrinya tapi tepat diwaktu yang bersamaan, datang  laki – laki yang mengaku sudah menjadi suaminya. Saat itulah hati Alaric merasakan sebuah patah, hancur dan sakit karena satu alasan yaitu cinta.  Jika saja dia bisa memilih, mungkin Alaric tidak akan memilih dia yang pada dasarnya tidak akan bisa bersamanya sampai kapanpun. Perbedaan mereka seharusnya bisa membuat harapan Alaric memudar, tapi ternyata perbedaan itu tidak Alaric hiraukan dia malah bersedia ikut dengan perempuan yang dicintainya jika memang lamarannya diterima, tapi ternyata sebelum dia bertindak takdir sudah lebih dulu mendahuluinya. “Jika memang kamu tidak bisa bangkit untuk dirimu sendiri maka bangkitlah untuk Mommy dan Daddy Al, mereka sudah sangat ingin kamu menikah, mereka ingin segera melihatmu bahagia bersama belahan jiwamu” “Ya, nanti aku akan coba mencari kekasih untuk aku kenalkan kepada Mommy dan Daddy” “Jangan hanya kamu kenalkan dan kamu jadikan kekasih hanya untuk menenangkan Mommy dan Daddy saja Al, tapi bawalah dia sebagai calon istri pilihanmu, kamu harus ingat  kalau umur kamu itu semakin tua, memangnya kamu mau anakmu nanti memanggilmu Grandad bukan Daddy” Alaric hanya melirik sinis kearah Kakaknya, itulah Kakaknya selalu berbicara asal, kadang dia juga sering berbicara  tanpa menyaring dulu kata – katanya, sehingga membuat orang yang belum terbiasa dengan sikap Kakaknya merasa sakit hati, sama seperti Mamanya. Dua perempuan itu mempunyai jiwa humor yang tinggi tapi mempunyai jiwa pengintimidasian yang tinggi juga. “Sayang, ayo kita harus kerumah sakit, nanti terlalu siang”                Tiba – tiba seseorang masuk begitu saja kedalam ruangan Alaric, tanpa mengetuk atau permisi dahulu. Dia merangkul mesra pinggang Naomi kemudian mendaratkan sebuah kecupan hangat dipelipis kepala Naomi. Alaric masih berada dalam posisi yang sama, melirik sekilas kemesraan yang tercipta antara Kakak dan juga Kakak iparnya.  Alaric bahagia melihat pernikahan Kakaknya yang terlihat harmonis dan bahagia, mendapatkan laki – laki yang menyayanginya dengan tulus dan begitu besar. Namun, kadang Alaric juga kerap kali dibuat sebal disaat saat seperti yang terjadi dihadapanya sekarang, Kakak dan Kakak iparnya itu tidak tahu waktu dimana, kapan mereka bermesraan, hal itu selalu membuat Alaric menjadi penonton kemesraan mereka. “Bawa istrimu keluar Kak, sejak tadi dia hanya merecoki pekerjaanku saja” “Baiklah baiklah ayo sayang” Mendengar ucapan Alaric, Naomi mendelik kesal kearah adiknya yang jutru terlihat duduk tenang diatas kursi dengan berkas – berkas diatas mejanya, kemudian dia berlalu pergi meninggalkan adiknya tanpa mengatakan apapun bersama suaminya yang masih setia merangkul mesra pinggangnya.  Hari ini dia akan pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan kehamilan keduanya, namun sebelum pergi kerumah sakit mereka mampir keperusahan ayahnya terlebih dahulu karena suaminya harus membicara kan kontrak kerja perusahaan miliknya dengan perusahaan Ayahnya atau Ayah mertua suaminya juga. Alaric memandang punggung Kakak dan Kakak iparnya yang sudah menghilang dibalik pintu,bibirnya melukiskan sebuah senyuman tipis saat mengingat kecerewetan Kakak perempuannya, bukan Alaric tidak ingin mendengarkan nasihat Kakaknya, yang selalu memintanya untuk segera membuka hati kembali, hanya saja Alaric masih memiliki harapan kecil untuk bisa bersamanya dan memilikinya. Alaric sendiri tidak tahu sampai kapan hatinya akan terus memilih dia, mencintai dia yang bahkan sudah sangat jelas jika dia sudah bahagia dengan orang lain, padahal sudah bertahun – tahun berlalu tapi hatinya masih tetap sama, memilih orang yang sama dan mencintai orang yang sama juga.  Tidak tahu apa yang membuat Alaric sangat mencintai dia, yang pasti  ada sesuatu yang sangat menarik dalam diri perempuan yang Alaric cintai hingga dia berhasil membuat Alaric tidak mampu berpaling sedikitpun meski setelah dia merasakan luka.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN