Episode 9

1458 Kata
Sore itu sesuai rencana yang dipikir spontan kemarin sewaktu si Icha sampai di rumah dari jalan-jalan bersama pujaan hati bersama gengsi Eman Sekawan. "Nampaknya kerjaan si Botak dengan seizin Mami ini." Pikir Icha ketika melihat tumpukan hadiah di meja ruang santai. "Kali ini harus lebih seru untuk menetralkan gaya Aldo dan Maminya. Jadi Icha gak harus capek- capek mencari alasan buat menerima hadiah sebanyak Ini." Pikir Rara. Kemudian tersenyum. Angka menunjukkan 18.00. Baru Chintami dan teman dekatnya yang datang ke rumah Icha dengan membawa bungkusan sesuai yang direncanakan. Setengah jam kemudian teman satu ruangan di kantornya. Masing-masing membawa teman dua- tiga orang. Namun demikian ruang tamu sang pemilik Cokro grup ini masih sanggup menerima tamu dua kali lipat yang di undang Icha malam itu. Melihat Icha mengundang banyak teman kantornya datang Mama Ajeng langsung kontak calon menantu kesayangannya. "Nak Aldo Icha sepertinya mengundang teman-teman kantornya untuk mengadakan syukuran atas pertunangan," bisik Mama Ajeng dalam telepon. "Acaranya jam berapa Tante." Tanya Aldo. "Ini temen-temennya baru pada dateng nih, buruan ke rumah, biar mereka semua tau itu kado darimu".Bisik sang calon mertua. "Waooo.. ini kado yang bakal diberikan para karyawan Cokro group, sebagai ungkapan kegembiraan serta syukurnya." Bisik-bisik ini cepat sampai pada semua yang datang. Mereka semua gak ada yang tau bahwa itu semua pemberian si gundul pewaris tunggal puluhan kapal pesiar. Tak di duga acara sederhana ini menjadi jamuan yang super istimewa di benak karyawan Cokro group. Ketika si Gundul Aldo datang dan memperkenalkan diri, walau sebenarnya mereka semua pada tau siapa sesungguhnya sosok Aldo di mata karyawan yang hadir di rumah CEO yang memiliki Cokro group malam ini. "Baiklah, saudara-saudara semua yang hadir malam ini, perkenalkan nama panggilan akrab saya adalah Aldo. Pewaris tunggal Gracia corporation berkembang pesat yang sekarang ini telah mempunyai kapal pesiar dengan kapasitas hampir 10.000 penumpang. Kapal pesiar ini memiliki berat 236 ribu ton dan memiliki ukuran dengan panjang 362 meter dan lebar 64 meter. Kapal ini memiliki 18 dek dengan kapasitas daya tampung mencapai 6.988 penumpang dan 2.300 awak kapal. Walau hanya 15 buah kapal." Kata dalam sambutannya dengan bangga. Kemudian melanjutkan kata sambutannya: "Habis acara ini selesai kalian semua akan Saya Undang dalam jamuan makan malam di tempat kalian makan siang kemarin sepuasnya." Semua yang hadir bertepuk tangan dengan meriah. Aldo sangat kaget ketika si Icha mengumumkan : "oleh, sebelum acara jamuan makan malam undangan dari Bapak Aldo pewaris tunggal ini.. silahkan maju kedepan mengambil hadiah yang ada di samping saya, satu persatu.. kemudian kita akan membuka bersama-sama." Mendengar apa yang dikatakan Icha, Aldo langsung maju ke depan dan mengambil kotak kecil yang berisi berlian yang diletakkan paling atas dalam tumpukan hadiah itu. "Waduh celaka 12 inch, untung gue datang, kalau gak bisa raib ini kalun dan cincin Berlian." Kata Aldo dalam hati. "Baiklah, acara selanjutnya, yang sudah mendapatkan bingkisan, silahkan maju satu persatu untuk membuka kadonya ya?.…Setuju?" Tanya Icha. Serentak semua berkata : "Setuju!!" Yang maju pertama adalah si endel Chintami. Hadiah yang dibuka adalah Ten top dan bikini warna rainbow. Semua pada ketawa dan berkomentar saling bersautan. "Wah cocok itu besok bisa dipakai ke pantai." Belah tawa semakin meriah karena hampir semua mendapatkan dalaman, dan semakin pecah gelak tawa mereka semua, karena hadiah yang didapat kaum pria juga semua berbau nuansa yang irotik, dari bikini, Teng top, lingerie transparan, baju tidur transparan dan semua transparan dan berbahan tipis. Begitu yang maju si malu-malu kucing anak pak satpam kocak yang sering unggah postingan di sosmed, pegawai di perusahaan itu maju. Ratna mutu manikam, alias si kokom. Semua pada sorak Sorai riuh redah nak pasar malam. Ketika dia membuka hadiah dan mendapat Tentop warna kulit sawo matang transparan bikini dengan warna sama dan gaun tidur warna sama transparan motif mawar di tunjukkan pada semua yang hadir. Ditambah komentar si Maman yang kondang bikin lelucon yang satu ruangan dengan si Icha. Suasana jadi tambah ramai. Hal ini yang membuat si Aldo merah padam dan gak mampu lagi menahan rasa malu yang gak tertahankan. Namun dia tetap berusaha untuk tetap berdiri di samping Icha yang sedari awal dia memang sengaja berdiri dengan tujuan agar si Aldo berada di sampingnya. "Gilaaaaaaa bener muka gue bener-bener serasa ditelanjangi di depan karyawan Cokro grup ini." Pikir Aldo yang mulai gelisah akibat perlakuan ini. Si Aldo gak tau, sebenarnya para karyawan itu gak mengerti bahwa semua hadiah itu di tujukan kepada Icha. Sehingga sorak Sorai mereka benar-benar murni kegembiraan yang terucap secara spontanitas mereka. Berbeda dengan yang direncanakan Icha dia bertujuan agar tau semua hadiah dari si Gundul itu. "Okey. …Semua masing-masing sudah mendapatkan hadiah istimewa, dan perlu kita ingat bahwa acara malam ini baik hadiah yang telah kita terima maupun acara makan malam hari ini terselenggara berkat sponsor tunggal dari bapak Aldo, sang pewaris dari apa yang kita dengar dalam pembukaan acara tadi…Mohon diberikan tepuk tangan yang meriah.. kiranya hadiah yang kita terima ……….. dan membuat hubungan para calon pasangan menjadi waooo githzu." Tepuk tangan dan patung suit menjadi tambah heboh. Ternyata diluar dugaan bahwa Enam Sekawan sedari awal acara dimulai mereka sudah di ruang depan. Dan si hitam manis mengabadikan acara meriah ini, sedangkan si Dirga memasang kamera di semua sudut ruangan. "Baik selesai ini mari kita berangkat bersama-sama menuju restoran untuk makan malam bersama." Kata Icha dalam penutupan acara. "Atur semua acara makan malam, jangan sampai ada yang kecewa dengan pelayanan makan malam ini." Bisik Icha pada Chintami. Kemudian Icha menghampiri si Acan sang asisten pribadinya. "Can…buat semua puas aku ada urusan penting." Bisiknya sambil menepuk pundak Acan. Mereka semua pergi beriring-iringan, hanya saja di tengah perjalanan kedua mobil yang ditumpangi Enam Sekawan mengambil jalur lain. Tumben kali ini tak satupun dari kedua mobil Enam Sekawan itu berucap kata seperti biasanya, nampak tegang dan bergegas agar cepat sampai pada tujuan. —------------- Ketika mereka memasuki lobby hotel berbintang itu si Olien berbicara pada resepsionis yang bertugas di sana, entah apa yang dibicarakan, yang pasti sang resepsionis mengantarkan mereka ke restoran yang ada di dalam kawasan hotel itu. Icha heran. "Ada acara apa lagi ini, kok ada lebih dari delapan orang memakai pakaian resmi berdasi dan sepertinya acara penting. Tapi mengapa mereka semua mengajak Icha." Pikir Icha. Semua yang hadir di sana, menyambutnya dengan ramah dan hangat. "Ayo silahkan duduk…perkenalkan CEO Lazer Mas Land yang terpilih sebagai developer terbaik dalam Indonesia Property berturut-turut. Bapak Chan Leng Adi Nugraha.. yang memberikan hadiah kepada kalian jalan-jalan ke Paris beberapa waktu yang lalu." Kata pak Albert papinya Olien. "Senang bertemu dengan kalian semua. Maaf baru hari ini saya bisa berkesempatan menjumpai Anda-anda sekalian." Katanya dengan senyum ceria serta ramah, sambil berjabat tangan satu persatu. Pertemuan penting ini, ternyata merupakan penyerahan sertifikat lahan pemberian tuan tanah sebagai bentuk ucapan terimakasih, sebab telah menghubungkan tuan tanah dan pembeli tanpa perantara.seluas hampir 250 hektar. Adapun tanah yang dijanjikan oleh tuan tanah 10 hektar menjadi 20 hektar serta sejumlah dari Bapak Chan Leng Adi Nugraha, selaku CEO yang langsung terjun memberikannya, karena kedekatan sang CEO bapak Albert. "Selamat, karena Anda-anda berenam menjadi konglomerat baru." Sambung Bapak Chan Leng Adi Nugraha. Dengan tawa renyah yang membuat kedua matanya semakin terlihat menciut tertutup pipi. "Jika Anda-anda pertahankan lahan itu, sampai kami selesai membangun perumahan mewah, maka niscaya harga bakal 20 kali lipat dan bahkan lebih. Saya beri saran ini karena saya adalah teman karib bapak Albert dalam susah maupun senang..maka tidak layak kami merayu untuk menjual pada kami hari ini." Jelas sang CEO. Acara itu berlangsung santai tapi mengubah status mereka berenam menjadi calon konglomerat. Unik memang, ekspresi mereka datar-datar saja, hanya tersenyum seperti biasa, tidak terlihat satupun dari mereka yang ekspresinya berubah menjadi air mata haru. Beda dengan saat ketika menerima kabar bawa Enam Sekawan dapat hadiah Tour ke Paris tempo hari. "Sebelum penandatanganan dimulai akan kami jelaskan disini beberapa kali, dan biar pengacara kami yang menjelaskan." Kata Bapak Chan Leng Adi Nugraha, kemudian dia memberikan waktu kepada pengacara yang hadir di situ. "Sebagai rasa terimakasih, kami memberikan apresiasi arah jasa keenam Sekawan berupa tanah sebesar lima hektar, selain komisi. Karena sudah menunjukkan lahan sangat strategis buat dibangun sesuai tujuan kami semula… dengan rincian sebagai berikut." Kata dalam penjelasan pak Felix Arthur salah satu pengacara yang ditunjuk developer ini. "Khusus buat tanah yang 5 hektar ini bisa berupa uang atau dalam bentuk lahan, tetapi agak perlu kuatir, kami akan membeli dengan harga estimasi 5 tahun kedepan, bukan harga sekarang. Sedangkan usul dari bapak Chan Leng Adi Nugraha. 2 hektar berupa lahan + 6 Villa mewah bersertifikat dan 3 hektar untuk biaya membangun villa mewah lengkap siap huni kelebihan dana akan diberitahukan nanti setelah dan melalui perhitungan matang." —---------- Disisi lain dalam waktu yang sama si Gundul Aldo benar-benar merasa dipermainkan dan sangat kecewa. Namun entah lahirnya hari apa, menghadap kemana, tanggal berapa, Kliwon,Wage, legi apa pahing yang pasti dia orang yang pantang menyerah.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN