Dengan senang hati, Shilla menerima pujian berupa kritikan itu. Ia akan mengingatnya sampai mati!! Cebol cebol begini, Shilla ciptaan Tuhan yang sempurna. Tunggu aku tuntut kamu di pengadilan akhirat Arka!!! Tekad Shilla di dalam hati. Karena ia juga yakin, Tuhan akan memihaknya. Nyatanya, kebebasan bersuara hanya di hati. Lain di hati, lain di mulut. Tersenyum dengan terpaksa,”Baik Pak, akan saya carikan pengganti sekretaris untuk Bapa di masa depan. Yang tidak cebol.” Dengan cepat, Arka menampik,”Engga perlu. Saya butuh yang cebol. Untuk di caci.” Shilla menarik nafas, menambal kesabarannya yang sudah bocor. Tapi tiba tiba langkah Arka menjadi lambat, dan tak tergesa gesa lagi. Shilla bisa mengimbangi langkah itu sekarang.