Ben POV. "Iya. nanti kamu pakai kalau sudah sembuh saja. " Kumasukan kembali heel itu ke dalam paper bag kembali. Sebelum menemui Agata, aku memang membelikan nya heel itu. Karena heel gadis itu memang ku temukan di bawah di dekat tangga darurat LRT. Ujungnya masuk ke penutup saluran selokan. "Bagaimana kalau kamu aku antar pulang?" tanyaku padanya. Tidak bertemu sehari, membuatku merindukannya. Tidak! aku masih belum memiliki perasaan yang sebenarnya pada gadis ini. Aku masih meraba raba, apakah aku benar benar menyukainya atau hanya sebuah ketertarikan biasa saja. Namun memang rasanya senang sekali setiap kali aku bertatapan mata dengannya. Agata yang memiliki kedua bola mata yang berwarna coklat terang itu, terlihat menambah kesan manis dari wajahnya yang memang cantik. Kulitnya puti