Lebih Menggairahkan.

1519 Kata

Kami akhirnya selesai masak. Ku berikan mie pesanan Ben. Ku lihat laki laki itu sedang kesal, dan aku enggak tahu apa yang menyebabkan ia begitu kesalnya. Ku letakan saja mie di atas meja didepannya. "Mie kamu." ujarku. Dia meletakan ponselnya dan meraih mie yang aku buatkan. Dia mengernyit karena mie nya benar benar kosong tanpa telur. "Telur?" tanya nya. "Ranvier buat steak. Jadi aku pikir kamu enggak butuh telur." jawabku. Dia menaikan kedua bahunya, kemudian mulai me makan mie nya. Sementara itu Ranvier datang dengan membawa steak miliknya Ben. "Semoga suka," setelah itu, Ranvier meraih tangan ku dan membawaku ke teras. Kami berdua akan makan di luar, dengan api unggung yang sedang menyala. "Bagaimana malam kedua di hutan?" tanya nya. "Ini bukan hutan biasa. Tapi ini dalah sebua

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN