Tepat saat istirahat di siang hari, Rena pergi makan siang bersama Hafis di sebuah restoran tidak jauh dari tempatnya bekerja. Wajah Rena tampak ceria, ia telah pulih sepenuhnya. "Kenapa kamu tidak mengajak El saja?" Hafis bertanya sambil menyuapkan nasi goreng seafood ke mulutnya dan mengunyahnya perlahan. Rena memutar bola matanya ke atas. Ia tidak suka mendengar nama lelaki itu disebut-sebut. "Buat apa ngajak dia? Orang mau berduaan sama abang aja," jawab Rena dengan nada bercanda. Lagi pula, adik iparnya abang sedang sibuk berkencan dengan istri tak jadinya. Hanya dalam hati Rena mengucapkan kalimat itu. "Memangnya kamu selalu makan siang dengan siapa? Tidak dengan El?" Tanya Hafis ingin tahu. Namun dijawab hanya dengan gelengan kepala oleh Rena. Satu tempat kerja, tapi tidak bis