Bab 15. Kenapa Begini? "Hai... Omar!" seru Theo kala melihat kedatangan Omar dan sekretaris pribadinya. Frans. "Selamat siang pak Theo," sapa Frans sopan. "Saya pergi dulu, Tuan." "Dia semakin pengertian saja," ujar Theo terkekeh melihat tingkah Frans yang begitu sopan. Meski dia sadar Frans tak pernah menyukainya. "Jangan begitu, dia itu bagus kerjanya dan juga sangat bisa dipercaya." Entah kenapa Theo merasa tersindir dengan ucapan Omar. Apa dia mengetahui sesuatu? Tidak! Itu tidak mungkin. Semua bukti yang mencurigakan sudah dihapus, batin Theo asik dengan pemikirannya sendiri hingga tak mendengar pertanyaan Omar. Membuat Omar menepuk pundaknya hingga menyadarkannya dari lamunannnya. Theo menatap Omar ling lung. "Aish, kau ini. Ditanya malah ngelamun!" sergah Omar tak suka. Dia