Ello POV.
“Yuk pulang!!!” jeda Naya.
Padahal aku masih belum puas memeluknya.
“Gak bisa pelukan sebentar lagi ya?. Masih kangen” rengekku plus tanganku yang bertahan memeluk pinggang Naya.
Naya tertawa menanggapi.
“Malu dong di tengah banyak orang gini, dan mamamu udah tunggu kamu di rumah” jawabnya.
“Gak suruh mamaku pergi keluar rumah dulu aja Yang, kemana kek, biar kita bisa berduaan” kataku lagi.
Naya tertawa lagi.
“Ngarep aku cas ya?” ejeknya kemudian.
Aku cengar cengir menanggapi.
“Ayo ah pulang” ajaknya memaksa sekali dengan segera memanggil supir papanya yang menunggu kami dan mengawasi dari tadi.
Pasti gara gara ini, jadi Naya malu pelukan lama lama denganku. Tapi lumayan juga ada pak supir sih, jadi bisa gantikan aku menarik koperku ke mobil. Aku jadi bisa merangkul ba
