Ello POV Kamu lupa caranya panggil aku sayang, apa aku gak lagi jadi kesayangan kamu lagi. Kata kata Naya saat kami bicara di depan rumahnya, karena akhirnya kami bertemu atas siasat papa dan papanya mungkin ya?. Aku tidak perduli juga, toh akhirnya tidak berarti apa apa. Aku lupa caranya panggll dia, sayang, atau dia sudah tidak lagi jadi kesayangan aku?. Mana mungkin, dia yang selalu aku rindukan dan selalu mengganggu pikiranku setiap waktu. Bukan sekedar melintas begitu saja di pikiranku, tapi tinggal terus di pikiranku. Lagi pula aneh rasanya, kalo Naya malah mempertanyakan soal itu tadi. Kurang sayang apa aku padanya?. Apa yang tidak aku lakukan untuknya?. Bukan aku berharap pamrih dari semua hal yang aku lakukan untuknya, atau aku cape melakukan apa pun yang dia mau, tentu aku ikh